Diperkirakan proses pembangunan benteng ini memakan waktu yang tidak sebentar, yakni kisaran 30 tahun lebih dan selesai pada tahun 1775.
Pada awal benteng ini berdiri, benteng ini diberi nama yang berasal dari bahasa Belanda yakni benteng Grootmoedigheid.
Lalu seiring waktu berjalan benteng ini mengalami perubahan nama menjadi Benteng Vastenburg, suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu istana yang disekelilingnya memiliki tembok yang kuat.
Tujuan dibentuk benteng ini yaitu guna untuk mempertahankan Belanda dari serangan Keraton Surakarta serta mengawasi keraton Surakarta.
Setelah Indonesia berhasil lepas dari jajahan Belanda, pihak Belanda pun mengabaikan keberadaan benteng ini dan pergi ke negaranya kembali.
Karena tidak ada yang menghuninya, pemerintah pun menjadikan tempat ini sebagai markas untuk TNI. Namun sayangnya pada tahun 1980-an benteng ini kembali ditelantarkan.
Tetapi pada tahun 2010 benteng ini mengalami renovasi dan mengubah spot yang kurang menarik menjadi tempat yang berfungsi lagi.
Setelah itu, gubernur pada periode tersebut meresmikan keberadaan benteng ini dan fungsinya beralih menjadi salah satu situs cagar budaya dan tempat wisata.
Fungsi Benteng Vastenburg
Fungsi awal pembangunan Benteng Vastenburg
Benteng ini pada awalnya memiliki fungsi untuk kolonial Belanda mengawasi daerah Surakarta. Terutama Kesultanan Surakarta yang saat itu dipegang oleh Sunan Pakubuwana III.
Selain itu benteng ini dibangun guna untuk berlindung kolonial Belanda dari serangan Keraton Surakarta