SOLO – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., melaunching 2 produk inovatif berupa Mesin Milling Computer Numerical Control (CNC) Double Column 3 Axis dan Tooth Bucket berbasis limbah Metal Scrap pertama di Indonesia.
Hasil 2 produk matching fund 2022 ini berasal dari mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Teknik Mesin UNS bersama mitra.
 BACA JUGA:TGB: Keberhasilan Indonesia Tetap Bersatu Hadapi Banyak Tantangan Perlu Ditawarkan ke Masyarakat Global
Launching 2 produk ini bertempat di halaman Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS pada Rabu (14/12/2022). Adapun, peresmian 2 mesin tersebut ditandai dengan pengguntingan pita launching oleh Rektor UNS, Prof. Jamal.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Jamal juga turut memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap jajaran yang terlibat, sebagai wujud nyata menjadi role agent dalam pengembangan produk inovasi teknologi karya bangsa ini.
 BACA JUGA:Rektor UNS Resmikan Tax Center: Klinik Akuntansi dan Pajak
“Prodi D3 Teknik Mesin UNS tiada henti memberikan sumbangsihnya dalam membuat produk teknologi inovatif karya bangsa. Prodi yang dipimpin oleh Dr. Eko Prasetya Budiana, S.T., M.T. tersebut, berhasil mendapat hibah Program Matching Fund Kedaireka tahun 2022 yang bekerja sama dengan PT Hasil Karya Indonesia (HKI),” ungkap Prof. Jamal.
Prof. Jamal melanjutkan bahwa produk kerja sama yang dihasilkan juga tidak main-main, yaitu menciptakan teknologi skala tinggi berupa Mesin Milling CNC Double Column 3-Axis untuk mendukung Teaching Factory di Indonesia.
Sementara itu, kerja sama yang terjalin dengan PT HKI ini salah satunya sebagai pengembangan research and innovation center atau pusat unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) atau sebagai Centre of Excellence (CoE) bersama mitra untuk menjadi pusat kajian atau riset untuk pengembangan mitra atau untuk penyelesaian permasalahan mitra.
“Prodi menilai peluang industri dalam negeri untuk mengembangkan mesin perkakas yang kompetitif dan handal untuk mengurangi nilai impor mesin perkakas luar negeri sangatlah besar. Terlebih kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus bersaing. Oleh karena itu, inovasi ini memerlukan pelaksanaan yang komprehensif sehingga Indonesia mampu mewujudkan swasembada industri manufaktur. Di mana saat ini ketergantungan atas mesin perkakas impor serta keinginan untuk mandiri dalam teknologi manufaktur. Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang kerja sama ini berlanjut,” tutur Dr. Eko Prasetya Budiana.
Tak hanya itu, produk lainya yang tidak kalah menarik yaitu Tooth Bucket dari limbah Metal Scrap. Produk ini merupakan komponen penting mesin excavator dalam mendukung dunia pertambangan. Produk ini menggunakan bahan dasar limbah metal excavator yang didaur ulang serta meningkatkan kualitas.
Follow Berita Okezone di Google News