Namun, patut diingat bahwa bencana juga bisa disebabkan karena perbuatan manusia atau yang disebut dengan man-made disaster.
Banjir, misalnya, bisa disebabkan karena lalainya manusia dalam menjaga kebersihan dan lingkungan.
Peristiwa bencana tentu dapat menimbulkan kerugian besar yang dirasakan manusia. Mulai dari hilangnya nyawa, menimbulkan trauma, kerusakan infrastruktur, hingga kerusakan ekosistem.
Butuh waktu yang tidak sebentar dan biaya besar untuk melakukan perbaikan di segala aspek yang terdampak bencana.
Menyadari bahwa penduduk Indonesia bermukim di wilayah dengan potensi bencana yang tinggi, kesadaran mitigasi bencana sangatlah diperlukan.
Maka dari itu, lembaga perguruan tinggi tergerak untuk mendirikan program studi tentang ilmu kebencanaan.
Program studi ini berfokus pada penciptaan sumber daya manusia yang berbudi luhur dengan kemampuan ilmu kebencanaan yang mendalam.
Pada program studi ini, mahasiswa akan memahami seputar ilmu manajemen bencana, kebijakan, pemberdayaan masyarakat, serta penanggulangan kebencanaan.
Berikut adalah kampus-kampus yang membuka jurusan kebencanaan.
1. Universitas Budi Luhur
Â
Universitas Budi Luhur adalah salah satu universitas swasta di Jakarta. Didirikan pada tanggal 1 April 1979, Universitas Budi Luhur yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti ini memiliki 5 fakultas dan 1 akademi dengan jenjang sarjana dan diploma serta telah terakreditasi oleh BAN-PT.
Universitas Budi Luhur untuk pertama kalinya mendirikan program studi manajemen bencana pada tahun 2022 ini.
Program Studi Manajemen Bencana Universitas Budi Luhur merupakan program studi pada jenjang Strata 1 atau Sarjana yang akan memberikan pendidikan tinggi di bidang kebencanaan.
Program studi manajemen bencana di kampus ini menjadi satu-satunya program studi yang pertama dibuka di Indonesia pada jenjang sarjana.
Di beberapa kampus lainnya, program studi manajemen bencana dibuka di jenjang pascasarjana.
Di program studi ini, mahasiswa memanfaatkan IPTEK untuk melakukan pengelolaan atau manajemen kebencanaan.
Sehingga nantinya lulusan program studi ini memiliki kemampuan atau kompetensi di bidang manajemen kebencanaan.
Berdasarkan laman resminya, prospek karier lulusan Manajemen Bencana Universitas Budi Luhur sangat beragam.
Antara lain, menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), analis kebencanaan perusahaan (surveyor, GIS Officer, staf CSR), konsultan kebencanaan independen, praktisi organisasi nirlaba (NGO) nasional atau internasional, dan praktisi komunikasi kebencanaan.
2. Universitas Syiah Kuala
Universitas Syiah Kuala adalah universitas yang didirikan pada tanggal 2 September 1961 di Banda Aceh, Aceh.
Kampus ini memiliki 12 fakultas dan satu program pascasarjana dengan berbagai program studi. Pada 2011, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) membuka program pascasarjana ilmu kebencanaan.
Tujuan Unsyiah mendirikan program studi ini adalah untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang memiliki keterampilan tinggi dalam menghadapi dan mengelola kesiapsiagaan bencana, mengingat Universitas Syiah Kuala telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam penanggulangan bencana.
Program studi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan multidisiplin untuk pembelajaran kebencanaan dan bermanfaat bagi pembangunan negara, khususnya dalam pengelolaan sumber daya dan meningkatkan daya saing negara.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas terbaik se-Indonesia. Universitas ini berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan didirikan pada 19 Desember 1949.
Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo, merupakan lulusan UGM dengan program studi kehutanan.
UGM untuk pertama kalinya mendirikan program studi manajemen bencana pada tahun 2011 di jenjang pascasarjana atau S2.
Melalui laman resminya, UGM mendirikan program studi ini bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang andal dalam penanggulangan bencana.
Baik itu sebelum, saat, maupun setelah bencana. Program studi ini berfokus pada penciptaan sumber daya manusia yang berbudi luhur dengan kapasitas ilmu kebencanaan yang luas, baik secara teoretis maupun praktis.
Hasil akhir dari program studi manajemen bencana adalah lulusannya memiliki keterampilan manajemen dengan kepemimpinan yang baik, kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam situasi krisis, serta merencanakan inisiatif pengurangan bencana secara komprehensif.
4. Universitas Airlangga (Unair)
Unair merupakan perguruan tinggi negeri yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Universitas ini didirikan pada 10 November 1954, bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Unair adalah salah satu universitas yang memiliki program studi manajemen bencana yang dibuka di jenjang pascasarjana.
Lulusan jurusan ini memiliki profil sebagai profesional di bidang manajemen bencana, peneliti yang mampu mengembangkan dan melaksanakan riset kebencanaan, serta manajer yang mengelola aktivitas manajemen bencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
5. Universitas Pertahanan RI
Program studi manajemen bencana juga dimiliki oleh Universitas Pertahanan RI. Sama seperti beberapa kampus lain, Universitas Pertahanan mengadakan program studi manajemen bencana di jenjang pascasarjana, yakni di Fakultas Keamanan Nasional.
Program studi ini terbuka bagi masyarakat dari latar belakang sipil maupun militer yang ingin memperoleh ilmu dan pemahaman mengenai kebencanaan dan manajemennya.
Beberapa mata kuliah yang diajarkan di Program Studi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan RI adalah Introduction to Multi Hazard and Disaster Management, Disaster Risk Management, Intelligent and Man-Made Disaster, serta Civil-Military Coordination in Disaster Management.
Lulusannya diharapkan mampu mengaplikasikan konsep manajemen bencana yang berwawasan nasional dan internasional serta merumuskan kebijakan pertahanan di bidang manajemen bencana.
Universitas Pertahanan RI berada di Kawasan IPSC, Sentul, Bogor dan didirikan pada 11 Maret 2009.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.