GARUT - Satu sekolah di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, terdampak gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 6,1 Sabtu (3/12/2022) sore.
Sekolah yang terdampak itu adalah SDN 1 Jatiwangi di Kampung Sindangratu, Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng.
Kepala SDN 1 Jatiwangi Mimin Mintarsih, mengatakan dampak dari gempa bumi pada Sabtu pukul 16.49 WIB sore itu mengakibatkan beberapa dinding pada bangunan di sekolahnya mengalami retakan.
"Ada ruang kelas yang mengalami retakan pada dinding dan plafonnya ada juga yang jatuh," kata Mimin Mintarsih, Minggu (4/12/2022).
Untuk sementara, ruang kelas yang mengalami retakan tidak akan dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Selain ruang kelas, bagian lain di sekolah juga turut terdampak.
"Di bagian dapur sekolah juga ada, serta kamar mandi sekolah juga mengalami retakan dan nyaris ambruk," ujarnya.
Sementara itu, penjaga sekolah SDN 1 Jatiwangi, Wawan Gunawan, mengatakan tidak ada korban jiwa dari kalangan siswa dan warga sekolah dalam gempa itu.
"Saat gempa terjadi sekolah dalam keadaan kosong karena semua siswa memang sudah pulang. Kejadiannya sore hari," kata Wawan Gunawan.
Kepala Desa Jatiwangi, Tata, menyampaikan bahwa dampak gempa yang mengguncang kawasan Garut Selatan mengakibatkan ada beberapa rumah dan infrastuktur di desanya yang terdampak.
"Setidaknya ada 5 rumah warga di Desa Jatiwangi yang terdampak alami retakan, lalu juga fasilitas umum sekolah SDN 1 Jatiwangi juga ikut terdampak mengalami retakan dan atap plafon lepas serta bagian tembok dapur ambruk," ucap Tata.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, menambahkan bahwa dampak kerusakan akibat gempa sebagian besar didominasi oleh retakan-retakan pada dinding bangunan.
"Akibat gempa sebagian besar hanya retakan-retakan pada dinding, lokasinya tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Selaawi, Cibalong, dan Pakenjeng. Masih dilakukan pendataan dan pengecekan, guna memastikan apakah memang karena gempa, atau hal lain namun disangkutpautkan dengan kejadian gempa kemarin," papar Satria Budi.
(Natalia Bulan)