JAKARTA - Akhir-akhir ini mungkin beban pekerjaan terasa menumpuk dan tuntutan yang ada juga semakin besar.
Beban tugas dan tuntutan seperti ini jika tidak dapat dikontrol dapat menyebabkan seorang individu mengalami stres.
Stres yang terjadi tergantung pada bagaimana seorang individu dapat mengatasi stresor yang muncul dari lingkungannya (Wilar & Ambarwati, 2022).
Walaupun mungkin terdengar sepele, tetapi jika stres ini hanya dibiarkan saja tanpa ada usaha untuk mengatasinya, maka dikhawatirkan stres ini dapat berkembang menjadi depresi.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebagian besar orang memilih untuk memelihara hewan peliharaan di rumah, baik itu kucing, anjing, kelinci, ataupun hewan-hewan lain.
Hewan peliharaan dapat menjadi sebuah kesenangan dan kenyamanan tersendiri. Hewan peliharaan itu dapat menemani dan bermain bersama kita setiap harinya.
Follow Berita Okezone di Google News
Namun, sebenarnya bagaimana peran hewan peliharaan dalam mengatasi stres yang dialami oleh seorang individu?
Terdapat suatu ikatan yang telah terjalin antara individu dengan hewan peliharaan yang disebut dengan pet attachment.
Bowlbly (1973) mengungkapkan dalam teori pet attachment bahwa attachment merupakan suatu ikatan emosional antara individu dengan figur kelekatannya (Zilcha-Mano et al., 2012).
Ikatan ini berdampak pada perubahan fisiologis, pengurangan stres, peningkatan aktivitas fisik, peningkatan kesehatan mental, dan peningkatan dukungan sosial.
Penelitian neurologis di Afrika Selatan mengungkapkan bahwa individu menunjukkan perubahan positif pada hormon, tekanan darah, dan detak jantung setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan mereka sendiri (le Roux & Wright, 2020).
Disisi lain, menurut Zilcha-Mano (2012), hewan peliharaan memiliki kemampuan untuk menyediakan tempat berlindung yang aman bagi pemiliknya.
Menurut teori kelekatan, kelekatan pemilik dengan hewan peliharaan dapat memberikan dasar yang aman dan tempat berlindung yang aman, tergantung pada gaya kelekatan mereka.
Selain itu, teori dukungan sosial juga menyatakan bahwa sistem dukungan sosial, termasuk hewan peliharaan, memberikan manfaat paling besar selama masa stres.
Orang yang kekurangan dukungan sosial dari manusia lain dapat memperoleh dukungan ini dari hewan peliharaan mereka (le Roux & Wright, 2020).
Di samping itu, beberapa penelitian tentang kepemilikan hewan peliharaan dan kesehatan menunjukkan bahwa orangtua yang terikat dengan hewan peliharaan cenderung mengalami moral yang lebih baik daripada individu yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Sejalan dengan penelitian tersebut, survei di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kesejahteraan personal (personal well-being) berkaitan secara langsung dengan kuatnya ikatan hewan-manusia.
Hewan peliharaan dapat membuat hidup mereka menjadi lebih sehat, baik secara emosional maupun fisik, karena dapat menjadi penawar dalam kehidupan era digital yang didominasi oleh teknologi ini, serta memberi efek menenangkan saat mengalami stres dan kekhawatiran (Ein et al., 2018).
Ternyata, hewan peliharaan memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Walaupun mungkin terdengar sepele, namun hewan peliharaan memiliki dampak positif yang dapat membantu individu.
Terkadang mungkin mengurus hewan peliharaan itu cukup sulit, tetapi hewan peliharaan itu bisa menjadi penghilang rasa lelah.
Nina Aninda Sari
Â
Aktivis Persma Erythro FK UNS
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.