BOGOR - Rektor Universitas IPB, Bogor, Arif Satria mengatakan jika food safe atau keamanan pangan masih menjadi masalah serius yang harus diperhatikan.
Seringnya penggunaan pestisida dan pupuk kimia menjadi salah satu penyebab tercemarnya tanaman pangan di Indonesia.
Menurut dia, bahan pangan yang mengandung residu pestisida bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan jika secara terus-menerus dikonsumsi.
Ia menyebut, residu pestisida yang menempel pada makanan dapat meningkatkan hormon feminin dalam tubuh seseorang.
"Ternyata ketika manusia mengonsumsi makanan yang masih mengandung residu pestisida ini bisa meningkatkan hormon feminin," kata dia saat memberikan sambutan di acara launching program Patriot Pangan di UGM, Senin (14/11/2022).
Dengan begitu, meningkatkannya hormon feminin ini dapat memengaruhi perilaku seorang pria bersikap seperti seorang perempuan.
Ia menduga bahwa banyak pria yang berperilaku cenderung seperti perempuan dipengaruhi oleh cemaran residu pestisida.
"Jadi misal kita sering lihat di TV itu ada aktor yang melambai, secara saintifik bisa dijelaskan, salah satu faktornya karena banyak mengkonsumsi residu pestisida," ungkapnya.
Namun begitu, ia sendiri menyadari bahwa peralihan sistem pertanian berbasis kimia ke organik membutuhkan waktu yang sangat panjang.
Pasalnya, selama puluhan tahun, para petani sudah memiliki ketergantungan terhadap pupuk berbahan kimia.
Di tengah persoalan kesehatan pangan, menurutnya perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting untuk memberikan kontribusi terhadap persoalan-persoalan kecil di akar rumput.
Saat ini, IPB tengah melakukan pembinaan terhadap komunitas petani organik di Jawa Barat. Saat ini, hasil pertanian dari kelompok petani tersebut bisa tembus ke 51 pasar modern di Jabodetabek.
"Kita juga melakukan pembinaan 10 pesantren di Jawa Barat, dan hasilnya bagus. Tanaman cabai yang kami hasilkan bisa tembus ke pasar ekspor Jepang, karena hasil pertanian kita sudah bersih dari residu pestisida," ujarnya.
Menurutnya, upaya-upaya semacam ini perlu dilakukan dari sekarang untuk menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Sebab, bahaya residu pestisida ini dapat mempengaruhi kualitas kesehatan generasi Indonesia di masa yang akan datang.
"Banyak hal yang menurut kita ini sesuatu yang kecil, tetapi sebetulnya dampak yang timbul itu sistemik dan luar biasa karena berkaitan dengan generasi Indonesia," kata Arif.
(Natalia Bulan)