Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mentan Ajak Mahasiswa Universitas Brawijaya Jadi Petani Modern Demi Tingkatkan Ekonomi

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 03 November 2022 |12:48 WIB
Mentan Ajak Mahasiswa Universitas Brawijaya Jadi Petani Modern Demi Tingkatkan Ekonomi
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo/Avirista Midaada
A
A
A

MALANG - Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mengajak mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, untuk mengembangkan sektor pertanian Indonesia melalui teknologi dan mekanisasi sebagai jalan meningkatnya produktivitas menuju pertanian modern.

"Dan orang-orang intelektual yang paling pertama di depan menjawab berbagai tantangan yang ada. Paling tidak sebagian kecil beban negara bisa kita selesaikan. Saya yakin orang pintar bisa memanage dirinya, kehidupannya, lingkungan dan waktunya," ujar Mentan Syahrul, saat mengisi kuliah umum di Universitas Brawijaya Malang, pada Rabu (2/11/2022).

Menurutnya, sektor pertanian menjadi solusi bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini terbukti setelah Indonesia mampu melalui tantangan pandemi dan krisis ekonomi dunia secara baik dan terukur.

Sebab itu, sektor pertanian disebut Syahrul menjadi sektor penyelamat, bagi jutaan orang dalam mendapatkan lapangan kerja.

"Saya selalu mengatakan bahwa solusi dari tantangan ini adalah pertanian, kenapa? karena pertanian adalah makanan semua orang di dunia serta lapangan kerja yang paling siap untuk menghadapi tantangan besar global," kata pria kelahiran Makassar ini.

Bagi SYL, mahasiswa adalah garda terdepan dalam melakukan berbagai perubahan. Dan pertanian adalah sektor yang paling siap dalam menyambut perubahan tersebut.

SYL menyebutkan, pertanian tumbuh meyakinkan baik pada sisi produktivitas maupun ekapor.

"Maukah kita saling melengkapi, kita bilang jangan import karena rakyat bisa tanam padi sendiri. Mahasiswa bantu yuk agar petani kita lebih sejahtera. Kita tidak boleh hanya iseng, semua harus dengan kerja keras, dengan kebersamaan, ketulusan dan keikhlasan. InsyaAllah pasti terlaksana," tuturnya.

Mentan Syahrul juga memaparkan bagaimana pertanian Indonesia tumbuh dengan meyakinkan dengan produktivitas beras yang berada di atas rata-rata.

Hal ini berujung FAO dan IRRI memberi penghargaan khusus terhadap sistem ketahanan pangan Indonesia yang mampu mewujudkan swasembada.

"Kita sudah 3 tahun tidak impor beras dan kita diberi penghargaan oleh FAO dan IRRI. Sekarang kita menghadapi dunia yang tidak lagi baik baik saja. besok kita akan menghadapi krisis, krisis energi, keuangan global dan ini menjadi tantangan bagi kita. Tantangan itu pasti ada tetapi kita percaya diri dan harus optimis, tinggal seperti apa kita jalani secara bersama," pungkasnya.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement