Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dua Mahasiswa SBM ITB Lulus dengan IPK Mendekati Sempurna, Simak Rahasianya

Arif Budianto , Jurnalis-Jum'at, 28 Oktober 2022 |13:16 WIB
Dua Mahasiswa SBM ITB Lulus dengan IPK Mendekati Sempurna, Simak Rahasianya
Dua mahasiswa ITB raih nilai IPK nyaris sempurna/Dok. ITB
A
A
A

BANDUNG - Mahasiswa program studi manajemen, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Aletha Shahisa dan Tiara Millania berhasil lulus dengan IPK 3,98 atau mendekati 4,00.

Aletha dan Tiara diwisuda bersama 2.688 wisudawan ITB lainnya pada Oktober 2022. IPK kedua mahasiswa ini pun menjadi yang tertinggi di ITB.

Ale, sapaan akrabnya, bercerita bahwa kesuksesannya menempuh pendidikan tak lepas dari kesenangannya memulai hari dengan menuliskan kegiatan-kegiatan yang akan dia lakukan selama satu hari.

Selain itu, dia rutin membawa referensi dari dosen berupa textbook sebelum perkuliahan dimulai.

Ini yang membuatnya semakin siap dan mengerti dengan perkuliahan.

Saat kuliah, Ale juga terus mencatat poin-poin penting dari dosen dan aplikasi yang sering digunakan adalah Notion App.

“Manfaatin asistensi tugas ke dosen dan ngerjain tugas jangan mepet deadline supaya maksimal aja di proses dan hasil akhirnya. Lalu, pentingnya circle of friends atau memilih pergaulan yang membangun dan sesuai dengan kita.” katanya.

Ale mengungkapkan strateginya untuk mendapat indeks sempurna di tiap mata kuliah yakni dengan memaksimalkan tugas yang diberikan oleh dosen di samping UTS dan UAS.

Walaupun tidak sepenuhnya sempurna di mana Ale mendapatkan nilai AB di semester 1 dan 4, tetapi justru menjadikan pembelajaran dan evaluasi buat Ale untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di semester-semester berikutnya.

Tahun pertama kuliah, Ale banyak menghabiskan waktu di organisasi Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB (KMM ITB).

Dia menjalani program magang di divisi intra kampus di KMM. Menurutnya, hal tersebut adalah pengalaman yang seru karena bisa berinteraksi dengan himpunan lain dan berawal dari situlah relasi Ale mulai bertambah dan meluas.

Selain organisasi, Ale juga aktif mengikuti lomba dan beberapa kepanitiaan. Tahun ketiga yang sekaligus menjadi tahun akhir Ale di Manajemen ITB, dia dihadapkan dengan berbagai kegiatan dengan tanggung jawab yang besar.

Ale sempat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Kabinet KM ITB yang membawahi 6 bisnis unit dengan baseline yang berbeda-beda.

Selain itu, Ale memegang jabatan Head of Public Relation di Parade Wisuda April 2022. Ale juga sempat menjalani program internship marketing Rasa Nusantara di mana dia bertugas membuat komunitas online.

Dan tentunya, di tahun ketiga Ale berkutat dengan Tugas Akhir yang menurutnya “stressfull”.

Sementara Tiara Millania yang akrab dipanggil Tiara adalah wisudawan dari Program Studi Management in International Business.

Tak hanya fokus pada kuliah saja, Tiara terjun ke organisasi eksternal dan internal ITB.

Tiara berkesempatan menjadi Curator Manager pada ajang TEDxITB 4.0 dan Project Leader serta Research and Development Manager di Progressio Consulting Group di bawah naungan SBM ITB.

Selain mencari pengalaman melalui organisasi dan kepanitiaan, Tiara bergabung dengan Relearn Indonesia sebagai Program Manager dan melakukan magang di Grab pada akhir masa perkuliahannya.

Saat menjadi mahasiswa, Tiara pun terpilih menjadi Indonesia Representative untuk Harvard Project Asian and International Relations (HPAIR) dan menjadi Young Leaders for Indonesia Awardee by McKinsey & Co.

Meski memiliki kesibukan di luar akademik, dia tetap mampu mempertahankan prestasi akademiknya.

Tiara memiliki strategi untuk membagi waktu antara urusan akademik dan nonakademik. Dia sadar tujuan utama berkuliah di ITB adalah belajar.

Oleh karena itu, dia mulai memetakan waktu untuk setiap kegiatan yang dikerjakan.

"Saya selalu menyelesaikan tugas dan belajar pada pagi hari antara pukul 4 sampai 5 pagi, " tutup dia.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement