“Manfaatin asistensi tugas ke dosen dan ngerjain tugas jangan mepet deadline supaya maksimal aja di proses dan hasil akhirnya. Lalu, pentingnya circle of friends atau memilih pergaulan yang membangun dan sesuai dengan kita.” katanya.
Ale mengungkapkan strateginya untuk mendapat indeks sempurna di tiap mata kuliah yakni dengan memaksimalkan tugas yang diberikan oleh dosen di samping UTS dan UAS.
Walaupun tidak sepenuhnya sempurna di mana Ale mendapatkan nilai AB di semester 1 dan 4, tetapi justru menjadikan pembelajaran dan evaluasi buat Ale untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di semester-semester berikutnya.
Tahun pertama kuliah, Ale banyak menghabiskan waktu di organisasi Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB (KMM ITB).
Dia menjalani program magang di divisi intra kampus di KMM. Menurutnya, hal tersebut adalah pengalaman yang seru karena bisa berinteraksi dengan himpunan lain dan berawal dari situlah relasi Ale mulai bertambah dan meluas.
Selain organisasi, Ale juga aktif mengikuti lomba dan beberapa kepanitiaan. Tahun ketiga yang sekaligus menjadi tahun akhir Ale di Manajemen ITB, dia dihadapkan dengan berbagai kegiatan dengan tanggung jawab yang besar.
Ale sempat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Kabinet KM ITB yang membawahi 6 bisnis unit dengan baseline yang berbeda-beda.
Selain itu, Ale memegang jabatan Head of Public Relation di Parade Wisuda April 2022. Ale juga sempat menjalani program internship marketing Rasa Nusantara di mana dia bertugas membuat komunitas online.
Dan tentunya, di tahun ketiga Ale berkutat dengan Tugas Akhir yang menurutnya “stressfull”.
Sementara Tiara Millania yang akrab dipanggil Tiara adalah wisudawan dari Program Studi Management in International Business.
Tak hanya fokus pada kuliah saja, Tiara terjun ke organisasi eksternal dan internal ITB.
Tiara berkesempatan menjadi Curator Manager pada ajang TEDxITB 4.0 dan Project Leader serta Research and Development Manager di Progressio Consulting Group di bawah naungan SBM ITB.