Dia sudah mengubah baris ketiga atas usulan dari M. Tabrani mengenai bahasa persatuan.
Sebelumnya baris itu berbunyi, “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Melajoe”. Kemudian bahasa Melayu diubah menjadi bahasa Indonesia.
Naskah itu pun langsung disetujui oleh Soegondo dan anggota panitia lainnya.
Keputusan naskah akhir pun selesai. Berikut isi naskah asli Sumpah Pemuda.
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Berkat Yamin, sampai saat ini naskah buatannya akan selalu dikenang karena berhasil menjadi perjuangan awal agar Indonesia bersatu.
Setiap tanggal 28 Oktober pun diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.
(Natalia Bulan)