PAREPARE – Saat ini digitalisasi di perguruan tinggi kini telah berlangsung cepat di segala lini. Akses berbagai macam pengetahuan, buku, dan pengelolaan kampus, kini dilakukan secara digital, begitu juga dalam mengelola penerbitan ijazah.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sulawesi Selatan menjadi perguruan tinggi pertama di luar pulau Jawa yang mengimplementasikan ijazah digital. Rektor IAIN Parepare Dr. KH. Hannani mengungkapkan bahwa ijazah ini menerapkan teknologi berstandar PAdEs (PSF Advance Elektronic Signature) dengan kemanan kriptografi asimetris yang sangat aman dan nyaris mustahil dipalsukan.
BACA JUGA:Â Transformasi Teknologi, Kampus Ini Gunakan Aplikasi Legalisir Ijazah Digital
Bermitra dengan SEVIMA, ijazah ini juga diterbitkan secara terintegrasi dengan sistem akademik berbasis cloud.Â
“Penerbitan ijazah ini merupakan satu dari tujuh prioritas dan arah kebijakan Kementerian agama adalah transformasi digital. Perubahan dari tandatangan basah dan ijazah kertas menjadi digital merupakan bentuk nyata dari dukungan seluruh civitas IAIN parepare terhadap kebijakan transformasi digital tersebut,” kata Kiai Hannani pada acara simulasi teknologi ijazah digital, Rabu, (19/10/2022).
Kebijakan digitalisasi ijazah telah diatur dalam Permendikbudristek No. 6 Tahun 2022 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain pasal 32. Hannani menyatakan bahwa adanya dasar hukum tersebut membuktikan penggunaan TTE tersertifikasi di bidang pendidikan memiliki jaminan hukum yang kuat dan setara dengan Tanda Tangan Basah atau Konvensional.
BACA JUGA:Â Ini Cara Kemristekdikti Minimalisasi Ijazah Palsu
“Jajaran pimpinan akan terus mendorong riset dan pengembangan untuk mentransformasi seluruh proses bisnis iain parepare kearah digital, agar bisa beradaptasi dan relevan di era society 5.0. Dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa dan stakeholder lain secara berkelanjutan. Penerapan ijazah digital ini, menjadikan IAIN Parepare kampus pertama di luar Jawa yang telah menerapkan ijazah digital, sekaligus kampus agama pertama, menyusul Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM),” jelas Kiai Hannani yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Parepare.
Follow Berita Okezone di Google News