Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemprov NTB Luncurkan Program Universitas Bakrie Matching Fund Kedaireka 2022 di Lombok

Natalia Bulan , Jurnalis-Rabu, 05 Oktober 2022 |11:01 WIB
Pemprov NTB Luncurkan Program Universitas Bakrie Matching Fund Kedaireka 2022 di Lombok
Universitas Bakrie/Wikipedia
A
A
A

“Integrasi Zero Waste dan Agrowisata merupakan wujud kolaborasi dan penerapan inovasi yang dihasilkan di perguruan tinggi sebagai solusi untuk memecahkan masalah timbulan sampah sekaligus mewujudkan pertanian dan pariwisata berkelanjutan," jelas ketua Matching Fund Kedaireka 2022 Universitas Bakrie Deffi Ayu Puspito Sari, S.TP., M.Agr.Sc., Ph.D., IPM.

"Pupuk organik sebagai hasil budidaya BSF dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Pakan ternak dari larva BSF dapat meringankan biaya penyediaan pakan ternak dan mensubsitusi pakan ternak biasa dengan pakan yang kaya nutrisi,"

"Lokasi budidaya BSF juga dapat dijadikan tempat edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah organik oleh BSF,” tambahnya.

Adapun tujuan dari program Matching Fund Kedaireka 2022 ini ialah mendorong lebih banyak masyarakat dan kemandirian pelaku usaha di sektor pertanian di NTB untuk turut andil dalam merespon permasalahan timbulan sampah dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal.

Inovasi yang akan dihasilkan dari program ini berupa pembinaan budidaya BSF kepada peternak, peningkatan kapasitas masyarakat melalui berbagai pelatihan kepada petani, membangun instalasi reaktor BSF di BRIDA NTB, menghasilkan pupuk organik sebagai hasil samping olahan BSF, dan rencana pembentukan agrowisata BSF.

Program “Integrasi Zero Waste dan Agrowisata dalam Pertanian Berkelanjutan melalui Budidaya Larva Balck Soldier Fly (BSF)” merupakan program lanjutan dari program “Pengolahan Sampah dengan Pembudidayaan Maggot Black Soldier Fly (BSF)” pada tahun 2021 yang dilaksanakan di desa Midang, Lombok Tengah.

Timbulan sampah merupakan permasalahan yang muncul seiring peningkatan jumlah penduduk. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyatakan bahwa di tahun 2021, total timbunan sampah di Indonesia mencapai 21,88 juta ton, yang mana 40,4% di antaranya merupakan jenis sampah organik.

Salah satu wilayah yang terdampak oleh permasalahan timbulan sampah ialah Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berdasarkan data pasokan sampah yang diperoleh, Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) di NTB hanya dapat menampung sekitar 47% dari perkiraan total volume sampah yang diproduksi (±3.388 ton/hari), sehingga diperlukan sebuah terobosan yang tepat guna untuk menanggulangi dampak timbulan sampah yang tidak terkumpul di TPST.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement