Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

14 Tahun Tak Punya Gedung, Ratusan Pelajar SMK di Purbalingga Sekolah di Kios Pasar Desa

Catur Edi Purwanto , Jurnalis-Rabu, 28 September 2022 |14:32 WIB
14 Tahun Tak Punya Gedung, Ratusan Pelajar SMK di Purbalingga Sekolah di Kios Pasar Desa
Kondisi SMK Negeri Karangjambu yang sekolah di kios-kios pasar/Catur Edi Purwanto
A
A
A

PURBALINGGA - Ratusan pelajar sebuah SMK Negeri Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah, terpaksa harus belajar di kios-kios pasar desa.

Gedung sekolah yang didambakan selama 14 tahun tak kunjung dibangun. Pihak Pemerintah Desa yang prihatin dengan kondisi para pelajar, meminjamkan kios untuk diubah menjadi ruang kelas.

Sebanyak 183 siswanya terpaksa belajar di kios-kios pasar milik pemerintah Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu.

Setiap kelas berisi 30 pelajar terpaksa belajar di kios yang hanya berukuran 3x3 meter. Para pelajar harus duduk berhimpitan karena kondisi ruang yang sangat sempit.

Di kelas lain, para pelajar harus belajar dengan duduk lesehan beralaskan terpal untuk menyiasati ruang yang sempit.

Melihat kondisi memprihatinkan para pelajar, pihak Pemerintah Desa Purbasari tergerak hatinya untuk meminjamkan kios pasar yang belum ditempati.

Bahkan, pemerintah desa akan menghibahkan lahannya untuk dibangun gedung sekolah.

"Saya sedang membangun komunikasi secara intens dengan gubernur, bagaimana gedung itu bisa berdiri di Purbasari itu target sampai tahun 2024, semoga sudah bisa berdiri di sini," jelas Suwito, Kepala Desa Purbasari.

"Untuk keberadaan tanah kami hibahkan murni, jadi Desa Purbasari sesuai dengan Undang-Undang yang ada setelah saya pelajari itu boleh, menghibahkan sepanjang itu diperuntukkan umum apalagi ini lembaga pendidikan. Sehingga sudah saya siapkan hibah itu luasnya 1 hektar," tambahnya.

Para pelajar mengaku sangat bersyukur dengan kondisi ruang kelas sekarang yang lebih baik dibandingkan sekolah yang dulu.

Sebelumnya para pelajar belajar di rumah-rumah warga dan tenda yang terbuat dari terpal dan berlantai tanah.

Kondisi ini terjadi lantaran pihak sekolah yang di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum memiliki lokasi tanah.

Selama 14 tahun, SMK Negeri Karangjambu menempati tiga ruang kelas milik SMP Negeri Karangjambu.

"(Belajarnya) kurang nyaman. Sempit, panas, fasilitasnya terbatas," jelas Febriana, Anastasy, dan Ernawati yang merupakan pelajar kelas 11 sekolah ini.

"(Dulu) lebih parah cuma ada tiga kelas dan bergantian," tambah mereka.

Diketahui, ada 13 kios yang dipakai SMK Negeri Karangjambu untuk kegiatan belajar mengajar. 11 kios untuk ruang kelas dan dua kios untuk ruang guru dan Kepala Sekolah.

Pihak sekolah dan para pelajar sangat berharap bisa segera terwujud gedung sekolah mereka yang diidam-idamkan sejak 14 tahun lalu.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement