Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa UPH Kampus Medan Ciptakan Aplikasi Kampanye Lingkungan Berinsentif, Jadi Pertama di Indonesia

Natalia Bulan , Jurnalis-Senin, 26 September 2022 |11:58 WIB
Mahasiswa UPH Kampus Medan Ciptakan Aplikasi Kampanye Lingkungan Berinsentif, Jadi Pertama di Indonesia
Mahasiswa UPH ciptakan aplikasi kampanye lingkungan berinsentif/Dok. UPH
A
A
A

Dengan tagline “Save Earth, Save Lives!”, EcoSense berharap dapat menjadi tempat untuk masyarakat bersama sama melindungi Bumi dengan melakukan hal-hal kecil yang positif yang dapat dilakukan oleh semua orang, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup kita bersama.

“Berdasarkan penelitian yang kami dapat, lebih dari 95% aktivitas kita selama 50 tahun terakhir telah meningkatkan suhu planet kita dan jika tidak melakukan aksi korektif suhu, maka suhu akan mengalami kenaikan 11 derajat lagi. Hal inilah yang mendasari pembuatan aplikasi mobile dan web EcoSense," jelas Kenrick.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain dan memiliki dampak yang signifikan terhadap keadaan lingkungan saat ini. Melihat hal tersebut, EcoSense hadir untuk menjembatani para penggiat lingkungan dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan lingkungan dan membantu mereka dalam menerapkan gaya hidup hijau,” ungkap Kenrick.

EcoSense menawarkan dua fitur utama yaitu kampanye lingkungan tergamifikasi dan deteksi penyakit tanaman.

‘Kampanye Lingkungan Tergamifikasi’ merupakan fitur di mana pengguna bisa mengikuti kampanye lingkungan, lalu mendapatkan experience points berupa EcoPoints setelah menyelesaikan kampanye.

Nantinya, pengguna dapat mengumpulkan EcoPoints dan menukarkannya dengan berbagai rewards menarik, seperti voucher belanja, saldo elektronik, atau bisa juga berdonasi. Sedangkan ‘Deteksi Penyakit Tanaman’ merupakan fitur untuk mendapatkan informasi mengenai jenis penyakit, cara mengatasi dan mencegah penyakit itu hanya dengan mengambil foto daun tanaman.

Pengguna juga dapat menyimpan hasil deteksi tersebut dan melihat kembali nanti.

Hasil itu berupa nama penyakit, confidence percentage, gejala, cara penanganan, dan cara pencegahan.

Nantinya, EcoSense akan mentransformasi prototype mereka menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan pada user atau masyarakat dalam bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit.

Keberhasilan Kenrick dan Kenji dalam mengembangkan EcoSense tentunya tidak terlepas dari pendidikan yang mereka tempuh selama di UPH.

Menurut Kenji, mahasiswa UPH sudah dibiasakan untuk mengasah skill dan kreativitas untuk mengembangkan ide-ide bisnis yang inovatif.

“Perkuliahan di UPH membekali kami pengetahuan dengan pendidikan yang transformatif untuk menjadi seorang pemimpin masa depan. Kami dapat mengasah kemampuan kreativitas dengan mengikuti berbagai kegiatan selama perkuliahan di UPH, seperti menjadi bagian dari student leaders atau organisasi kemahasiswaan, serta berpartisipasi secara aktif di kegiatan dalam kampus," pungkas Kenji.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement