YOGYAKARTA - Permasalahan kelangkaan dan kenaikan minyak goreng menggugah lima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) untuk mengembangkan riset pemanfaatn mikroalga sebagai bahan alternatif bahan pokok minyak goreng komersial di Indonesia.
Dikutip dari laman UGM, riset ini dilakukan oleh Jody Ashrib Satriayudhistira, Fikri Ramadhan, Lathief Al Umami, Anindya Destifany Salsabila, dan Mohammad Yuzer Irosoneri melalui pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dengan sumber dana dari Kemendikbudristek.
Dengan mengintegrasikan pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh di bangku kuliah, bersama-sama mereka berhasil melakukan ekstraksi minyak dari biomassa kering mikroalga Chlorella vulgaris di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dan Laboratorium Proses Pemisahan Departemen Teknik Kimia UGM.
Kepada wartawan, Kamis (15/9/2022), Jody menjelaskan alasan pemilihan mikroalga sebagai bahan alternatif minyak goreng yaitu jika dibandingkan dengan tanaman konvensional, mikroalga memiliki laju fotosintesis yang lebih cepat sehingga waktu panennya lebih singkat, mampu menyerap lebih banyak karbondioksida di udara, tidak memakan banyak lahan, dan kaya akan zat gizi.
“Chlorella vulgaris adalah salah satu spesies mikroalga yang sering dikultivasikan untuk diambil lipidnya sehingga pada umumnya mikroalga ini dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel,” katanya.
Seperti diketahui, mikroalga mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat seperti berbagai macam asam lemak esensial seperti palmitic acid, myristic acid, linoleic acid, eicosatrienoic acid, erucic acid, nervonic acid, dan oleic acid. Selain mengandung karbohidrat, protein, klorofil a dan b, serta antioksidan berupa karotenoid.
Follow Berita Okezone di Google News