4. Matoa
Matoa adalah tanaman endemik asli dari Papua dengan nama latin Pometia pinnata.
Tanaman buah ini tumbuh pada tanah bertekstur liat dan hanya berbuah setahun sekali dengan rentang waktu Juli hingga Oktober.
Pohon Matoa dapat tumbuh hingga 20-40 meter dengan diameter 100 cm dalam waktu sekitar empat bulan.
asyarakat Papua menggolongkan buah ini berdasarkan tekstur dan wana kulit buah. Berdasarkan tekstur, matoa terbagi menjadi matoa kelapa dan matoa papeda.
Untuk penggolongan berdasarkan warna kulit, matoa terbagi menjadi emme bhanggahe (matoa kulit merah), emme anokhong (matoa kulit hijau) dan emme khabhelaw (matoa kulit kuning).
Buah matoa berbentuk seperti kelengkeng dan rasanya manis seperti durian. Selain di Papua, tanaman ini juga dapat ditemukan di Sulawesi dan Sumatera.
Buah ini memiliki penyebutan yang berbeda di setiap daerah.
Di Sumatera Utara, matoa dikenal dengan nama pakam, sedangkan di Minangkabau buah ini dikenal dengan nama langsek anggang.
5. Kayu Hitam Sulawesi
Kayu hitam Sulawesi yang memiliki nama latin Diospyros celebica termasuk ke dalam jenis tanaman eboni.
Pohon ini merupakan tanaman endemik dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sesuai namanya, kayu hitam Sulawesi memiliki warna cokelat gelap agak kehitaman dengan permukaan kayu yang halus dan licin.
Melansir dari laman Himaba UGM, pohon ini dapat tumbuh di berbagai tipe tanah, seperti tanah berkapur, tanah berpasir, tanah liat, dan tanah berbatu yang tidak tergenang air.
(Natalia Bulan)