Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Al Farisi, Wisudawan Tertua Program Pascasarjana UGM

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 21 Juli 2022 |14:25 WIB
Mengenal Al Farisi, Wisudawan Tertua Program Pascasarjana UGM
Salman Al Farisi, wisudawan tertua di UGM/Dok. UGM
A
A
A

Sebelumnya, ia pernah bertugas sebagai Duta besar RI untuk Afrika Selatan (2018-2022) dan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (2012-2014).

Salman mengaku kesibukan sebagai Duta Besar dan kemudian berlanjut sebagai Sekjen IORA membuatnya sedikit terkendala sehingga ekspektasi menyelesaikan kuliah kurang dari lima tahun tidak terpenuhi.

Meski begitu, ia merasa tak kecewa tidak berhasil meraih predikat cumlaude sekalipun hasil studinya mendapat nilai sempurna 4 dalam yudisiumnya.

“Saya ujian mempertahankan disertasi 'Efektivitas Inovasi Kebijakan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Singapura, Studi Kasus Smart Embassy KBRI Singapura' pada tanggal 11 April 2022 dan dinyatakan lulus pada 31 Mei 2022 dengan predikat sangat memuaskan," katanya.

Berhasil lulus Program Doktor UGM, kata Salman, sebagai sesuatu yang sangat berarti. Pengalaman di dunia akademik, disebutnya, sangat memperkaya pengetahuan dan membangun perilaku berfikir kritis, bereferensi, dan bertanggung jawab.

Sebagai diplomat karier dan praktisi di bidang hubungan luar negeri, ilmu yang diperolehnya dari Program Studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan UGM melengkapi rujukan yang sangat berharga bagi langkah-langkah perumusan dan pelaksanaan kebijakan.

Sebaliknya, sebagai pelaku di dunia diplomasi, ia mendapat berbagai pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai praktik kebijakan yang dapat memperkaya khasanah keilmuan.

“Pengalaman tugas memimpin sebuah organisasi antar negara saat ini menjadikan model kepemimpinan lintas budaya, cross-cultural leadership sebagai topik kajian menarik, baik aspek keilmuan maupun praktisnya," terangnya.

Sebagai praktisi, Salman mengaku pilihan menempuh pendidikan pada Prodi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan UGM dinilainya tepat.

Program studi ini fokus pada kajian isu-isu kepemimpinan dan kebijakan dalam konteks perubahan global yang semakin kompleks yang berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, seperti politik, ekonomi, sosial, dan media.

Oleh karenanya, kajian inovasi kebijakan dan kepemimpinan modern yang menjadi muatan utama pada prodi ini menjadi sangat penting dalam membantu para pemangku kepentingan menghadapi tantangan tersebut.

Prodi ini dinilainya lebih adaptif terhadap paparan inovasi dalam lingkungan disruptif.

“Kajian lintas disiplin ilmu pada prodi ini juga menjadi tempat yang nyaman untuk berinteraksinya pemikiran dan pengalaman dari berbagai kalangan, baik dari kalangan pejabat pemerintah, akademisi, anggota TNI, dan pengusaha. Menjadi taman sari membangun semangat Indonesia incorporated yang telah lama didam-idamkan," ucapnya.

Sebagai lulusan UGM yang masih aktif berkarya di dunia diplomasi, Salman bertekad terus menjunjung tinggi almamaternya melalui pengabdian di dunia praktisi dan keilmuan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement