“Dengan demikian meskipun nilainya naik, rangking relatif Indonesia terhadap negara lain mengalami penurunan, dari rangking 32 menjadi rangking 38,” ungkapnya.
Namun ia bangga karena peserta Indonesia yaitu Rafael nyaris mendapatkan mendapatkan emas dengan hanya terpaut dua angka.
Begitupun Sandy yang nyaris mendapatkan Perak dengan terpaut satu angka saja.
Aleams Barra menegaskan, pembinaan bagi peserta IMO dapat diselenggarakan secara luring.
Mengingat pelatihan secara daring memiliki banyak keterbatasan.
“Pembinaan dan pelatihan secara offline sangat penting bagi tim Matematika karena para junior bisa melakukan diskusi mendalam dengan seniornya. Diskusi online selama ini menjadi tantangan tersendiri karena ilmu dari kakak-kakaknya yang mengikuti kompetisi sebelumnya tidak sepenuhnya turun ke adik-adiknya,” jelasnya.
(Natalia Bulan)