Namun, sang keluarga meminta agar tetap melanjutkan perjuangannya. Di tengah kondisi itu, dukungan untuknya terus berdatangan, termasuk dari teman-teman KKN. Itu membuatnya semangat.
“Apalagi kan saya juga sudah lama tidak berkegiatan seperti ini. Ya terakhir ikut pemilihan Duta Wisata Kabupaten Blitar pada 2017 dan menjadi wakil I Gus Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Ajang tersebut membuatnya harus bolak-balik Surabaya-Batu-Blitar. Perjuangannya tak sia-sia, ia akhirnya menempati posisi runner up 2 bersama Ahla Nurus Saada (putri).
Dalam pemilihan tersebut, Dewa menyampaikan gagasanya dalam memajukan pendidikan di Jatim.
Menurutnya, kualitas pendidikan saat ini belum sepenuhnya merata. Karena itu, ia mengusung program mengajar ke desa-desa.
“Program mengajar ini fokus ke bahasa asing. Anak muda di desa bisa sama-sama belajar menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris misalnya.
Caranya, kami sebagai duta pendidikan nanti kolaborasi dengan teman-teman yang punya kemampuan bahasa Inggris untuk sama-sama belajar dengan anak muda di desa,” katanya.
Gagasannya tersebut berdasar dan diperkuat dengan temuan serta programnya di lokasi KKN.
Banyak anak-anak muda di desa minim kemampuan bahasa asing. Padahal kemampuan tersebut menjadi tuntutan kerja bahkan studi saat ini.