Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SMA Kolese De Britto Yogyakarta, Sekolah Unik yang Bolehkan Siswa Gondrong dan Tidak Berseragam

Erfan Erlin , Jurnalis-Kamis, 14 Juli 2022 |15:04 WIB
SMA Kolese De Britto Yogyakarta, Sekolah Unik yang Bolehkan Siswa Gondrong dan Tidak Berseragam
SMA Kolese De Britto Yogyakarta/ Twitter
A
A
A

SMA Kolese De Britto awalnya adalah sekolah Kanisius. De Brito sendiri sebenarnya adalah nama Santo Biarawan dari portugal yang tinggal di India dan juga meninggal di negara tersebut.

Sekolah ini menerapkan pola pembelajaran yang menekankan 1L5C. Yaitu Leadership, Competen, Conscien, Compation, Consistent dan Comitment Leadership adalah berkaitan dengan kepemimpinan, competen adalah kecakapan intelektual, consien adalah hati nurani yang benar, Compation adalah kepandaian otak, Consisten adalah konsisten dalam pendirian dan Comitment.

"Ini semua Mengerucut ke profil siswa De Britto," ujar dia.

Sejak awal, De Britto adalah bagian sekolah Yesuit seluruh Indonesia. Selain itu ada SMA Kanisius Jakarta, SMA Unsafa Loyyola Semarang, Lekok Del Arfan Fiel Nabire Papua.

Yesuit merupakan serikat Yesus yaitu salah satu ordo dari para pastur di mana di seluruh dunia ada 890 sekolah

Meskipun SMA Kolese De Britto adalah sekolah Katolik, namun ternyata yang non Katolik cukup banyak.

Jika diprosentase maka siswa non Katolik ada sebesar 20-25 persen.

Mereka berasal dari pemeluk agama Hindu, Budha, Islam, Kristen.

"Tahun ajaran ini semua ada kecuali Konghucu," terangnya.

Ia menyebut pelajaran agama menjadi pembelajaran religiusitas.

SMA Kolese De Britto kini justru fokus mengedepankan nilai-nilai keutamaan bukan lagi mengkotakan diri dalam nilai agama.

Sama seperti sekolah lain, untuk tahap awal ini pembelajaran dijadwalkan 5 jam atau sampai pukul 13.15 WIB.

Guru diberi kebebasan mengelola kelasnya yaitu ada praktek, ada pembelajaran kolaboratif antara beberapa mapel seperti membuat project pembelajaran bersama.

"Projek bersama itu Contohnya fisika kimia biologi di mana mereka membuat tema sampah dan nanti endingnya dalam bentuk Poster dan ada yang berbentuk podcast," tambahnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement