Lebih dalam, Rafif menjelaskan bahwa konsep teknis kendaraan listrik yang diusung oleh Anargya ITS sendiri ialah berkecepatan maksimum hingga 111 kilometer per jam, disertai pasokan energi oleh energy storage yang dirancang sesuai dengan kualifikasi perlombaan Formula Society of Automotive Engineers (FSAE).
Tak hanya itu, sistem juga dilengkapi oleh teknologi regenerative braking yang mampu memanfaatkan kembali energi yang terbuang untuk mengisi ulang daya baterai kendaraan.
Selain itu, mobil rancangan Anargya ITS juga dilengkapi dengan sistem monitoring, telemetry, dan data logger yang mampu memantau kondisi mobil secara akurat saat melaju.
โAnargya berhasil merancang semua algoritma menjadi sistem yang terintegrasi dengan baik dan menaklukkan kompetisi bidang SA AI,โ ujar mahasiswa asal Kediri ini dengan bangga.
Lebih lanjut, mekanik tim Anargya ITS ini juga mengatakan, untuk menyukseskan pembuatan mobil secara keseluruhan, tim juga memiliki strategi di berbagai bidang.
Antara lain manajemen goal setting process, team structure, project timeline, financial, human resource, communication, media marketing serta strategi dalam melakukan pengadaan komponen mobil.
Dengan perencanaan tim yang efektif ini, Anargya ITS berhasil menyandang predikat Team Management Strategy terbaik nomor dua menyisihkan 20 tim internasional lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News