Contohnya: keadaan barang A memiliki harga Rp4 dengan jumlah yang ditawarkan sebanyak 8. Sementara keadaan barang B memiliki harga Rp3 dengan jumlah yang ditawarkan 6.
Lalu ada keadaan barang C dengan harga Rp2, jumlah yang ditawarkan 4. Dan keadaan barang D dengan harga Rp1, namun jumlah yang ditawarkan hanya 2.
Diketahui, skedul menunjukkan hubungan positif antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan.
Semakin rendah harga barang, maka semakin sedikit kuantitas barang yang ditawarkan.
(Natalia Bulan)