JAKARTA - Gayatri putri Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari harus menjadi tawanan Kediri di Daha.
Ia harus turut diangkut pasukan pimpinan Jayakatwang yang berhasil mengobrak-abrik ibu kota Kerajaan Singasari dan menewaskan kedua orangtua Gayatri serta pejabat istana lainnya.
Atas nasihat dari Sodrakala pelayan pribadinya di Kerajaan Singasari, ia melakukan penyamaran selama berada 'ditawan' musuh.
Hal ini supaya identitasnya sebagai anak raja tak diketahui dan bisa selamat.
Selama ditawan di keraton Kediri ia Gayatri tinggal di bangsal perempuan keraton Kediri. Bahkan sang putri raja yang menyamar ini sebagaimana dikutip dari buku "Gayatri Rajapatni : Perempuan Di balik Kejayaan Majapahit" dari Earl Drake, tak menyangka ia diperlakukan begitu manusiawi di keraton Kediri.
Bahkan Ratu Kediri pun menaruh perhatian terhadap Gayatri yang masih berusia muda.
Gayatri juga diperkenalkan kepada putri raja Kediri yang ternyata masih seumuran dengannya. Sang putri pun menyambut dengan ramah dirinya dan tak tahu siapa sosok Gayatri yang menyamar tersebut.
Mereka bahkan tak pernah mempertanyakan lebih jauh asal usul Gayatri. Gayatri mencoba bersembunyi di wilayah musuh sambil mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.