JAKARTA - Untuk para penggemar sejarah yang mengulik kehidupan sosial di Batavia era kolonialisme mungkin sudah tidak asing dengan nama Fientje de Feniks.
Sosoknya bahkan diceritakan di novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer berjudul Rumah kaca yang namanya disamarkan menjadi Rientje de Roo dan penggambarannya tidak spesifik.
Nama Fientje begitu tersohor, ia dikenal sebagai seorang pekerja seks komersial atau wanita tuna susila (WTS) di Batavia.
Wanita yang memiliki paras yang sangat cantik ini bekerja di Oemar Ompong, sebuah rumah bordil di Batavia.
Fientje sendiri adalah peranakan Eropa berwajah Indonesia yang amat sangat memikat. Tak heran jika banyak pria yang tergila-gila padanya dan ingin menghabiskan malam dengannya.
Pelanggan Fientje sebagian besar adalah para pejabat tinggi Belanda dan orang-orang yang memiliki jabatan penting di Batavia.