JAKARTA - Untuk umat Kristiani, baik Kristen maupun Katolik, Hari Raya Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus ke surga ada sebuah hari penting setelah perayaan Paskah.
Kenaikan Isa Almasih adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus.
Setelah 40 hari kebangkitan-Nya, Yesus Kristus dan para muridnya pergi ke bukit Zaitun untuk berbicara mengenai ajaran-ajaran Allah sebelum akhirnya ia naik ke surga. Di situ pulalah ia berjanji di hadapan murid-muridnya unrtuk kembali kedua kalinya.
Ketika Yesus naik ke surga dan terangkat ke langit, ada banyak orang termasuk murid-murid-Nya menyaksikan sendiri peristiwa yang mulia itu.
Setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya pun bersujud dan menyembah-Nya dan pulang dengan sukacita sebagaimana yang dijelaskan dalam Lukas 24:50-52.
Peristiwa ini pun tercatat dalam Perjanjian Baru di Alkitab, dikutip dari laman Gereja Ibu Teresa, Paroki Cikarang, ada empat kejadian penting dalam perjalanan Yesus di Bumi.
Pertama, Natal atau kelahiran Kristus. Kedua, Wafat Kristus yang bermakna sebagai penebusan umat manusia. Ketiga, adalah Paskah atau Yesus bangkit. Serta yang keempat Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga.
Peristiwa Kenaikan Isa Almasih juga memiliki beberapa makna yang cukup mendalam seperti kegenapan rencana Allah.
Hal ini dimulai sejak Yesus lahir di dunia dan diakhiri kenaikan-Nya ke surga, diawali turun-Nya ke Bumi dan kembali-Nya ke Surga.
Hal ini membuktikan bahwa rencana Allah tidak pernah gagal, namun selalu berhasil.
Makna yang kedua, adalah menjadi pemsiah antara yang dilakukan dan diajarkan Yesus secara langsung serta apa yang dilakukaan serta diajarkan Yesus melalui Roh Kudus.
Makna yang ketiga, Kenaikan Isa Almasih menjadi jaminan orang percaya pergi ke surga. Ia menjamin kepada umat manusia pasti akan ditempatkan di surga jika percaya dan mengikuti ajaran-Nya.
Yesus juga sempat berbicara bahwa ia menyediakan tempat untuk anak-anak-Nya di Surga dan akan kembali untuk menjemput mereka.