Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, berharap keikutsertaan santri berkebutuhan khusus pada seleksi PBSB bisa lebih meningkat di tahun mendatang, sekaligus menjadi motivasi bagi santri lainnya.
"Pesantren Raudlatul Makfufin yang diasuh Kiai Rokhman masuk dalam program Pengembangan Pesantren Iklusif binaan Kemenag. Pesantren ini memiliki santri berkebutuhan khusus tuna netra yang dalam kesehariannya diajarkan pendidikan agama dan umum," terang Waryono.
Sekretaris Pokja Pendidikan Inklusi Kemenag, Sakdiyah, saat memonitoring pelaksanaan tes CAT PBSB mengaku, kesiapan santri menggunakan android cukup baik.
Pesantren juga memberikan pembelajaran berbasis TIK, sehingga tidak ada kendala yang berarti dalam mengikuti tes CAT ini.