Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial, Apa Saja?

Zahra Larasati , Jurnalis-Sabtu, 07 Mei 2022 |10:00 WIB
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial, Apa Saja?
Bentuk-bentuk interaksi sosial. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Bentuk-bentuk interaksi sosial bisa beraneka ragam. Ilmu interaksi sosial sendiri dibagi menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Interaksi sosial asosiatif dibagi menjadi 4, berikut bentuknya mengutip Modul Interaksi Sosial yang disusun oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., dkk.

BACA JUGA:Kenali 2 Syarat Utama Terjadinya Interaksi Sosial, Apa Saja?

1. Kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha bersama antara orang perorang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama bisa bersifat konstruktif (membangun), misalkan guru dan siswa bekerjasama dalam memulihkan nama baik sekolah akibat oknum sekolah yang menodai nama baik sekolah. Bersifat destruktif (merusak) seperti tawuran antar pelajar, dll. Bentuk-bentuk kerjasama antara lain :

- Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

- Cooperation, yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dari suatu organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

- Coalition, yaitu gabungan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama

- Joint venture, yaitu kerjasama dalam usaha proyek-proyek tertentu.

2. Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri dari orang perorang atau kelompok-kelompok yang semua saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.

Bentuk-bentuknya :

- Coercion, yaitu pemaksaan kehendak pihak tertentu kepada pihak lain yang lebih lemah.

- Kompromi, yaitu ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tersapai suau penyelesaian konflik.

- Arbitrasi, apabila pihak-pihak yang berselisih tdak sanggup mencapai kompromi sendiri, maka mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan pertentangan.

- Mediasi, hampir sama dengan arbitrasi, namun dalam hal ini pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian. - Konsiliasi, mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya tujuan bersama.

- Toleransi, keinginan untuk menghindari perselisihan.

- Stalemate, ketika kedua kelompok yang bertikai mempunyai kekuatan seimbang.

- Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/ pengadilan.

3. Asimilasi menurut, Soejono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara perorangan atau kelompok yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Secara singkat asimilasi dapat diartikan sebagai peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.

4. Akulturasi adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan unsurunsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli. Merupakan perpaduan dua kebudayaan dalam waktu yang cukup lama tanpa menghilangkan budaya aslinya. Misal : perpaduan musik melayu dengan spanyol yang menghasilkan musik keroncong.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement