Peter pun berkomitmen akan terus mempertahankan kajian Indonesia di Flinders. “Indonesia sangat strategis bagi Australia. Kajian Indonesia membantu masyarakat Australia lebih memahami Indonesia, dan pada akhirnya, membantu Australia berpikir bagaimana dapat berkontribusi untuk memperkuat hubungan di antara kedua negara,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Pensosbud di Canberra, Ghofar Ismail, menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia juga memiliki beasiswa bagi Mahasiswa Australia yang ingin belajar tentang Indonesia di kampus-kampus di tanah air, yaitu Beasiswa Darmasiswa.
“Program ini dapat dimanfaatkan Mahasiswa Flinders. Misalnya, belajar Bahasa Indonesia dan kesenian tradisional, seperti tari, musik dan kriya selama satu tahun di Indonesia,” terangnya.
Dia mengataka pemerintah Indonesia juga memiliki Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Berbeda dengan Darmasiswa yang memiliki periode belajar satu tahun, BSBI hanya berlangsung selama tiga bulan. “BSBI sendiri ditujukan untuk menciptakan duta budaya, Sahabat Indonesia atau Friends of Indonesia, dan agen-agen perdamaian dunia. Lewat BSBI, Mahasiswa Australia bisa belajar tari dan musik tradisional, kearifan lokal yang kaya, serta Bahasa Indonesia,” tambahnya.
(Susi Susanti)