“Kami berkomitmen membantu sesuai kemampuan yang kami miliki. Saya sudah berkomunikasi dengan Bahan Bahasa untuk pengiriman guru bantu ke Flinders. Alhamdulillah sudah disetujui. Namun, karena Covid-19, maka pengiriman guru bantu kemungkinan baru bisa dilakukan pada semester dua. Namun begitu, saat ini para guru sudah bisa mulai mengajar mahasiswa Flinders secara daring dari Indonesia,” urainya.
Selain pengiriman guru bantu, lanjut Najib, beberapa program kerja sama bisa dikembangkan Flinders dengan beberapa universitas di Indonesia yang memiliki program pendidikan bahasa. “Kerja sama bisa dalam bentuk pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, dan program-program lain yang bermanfaat bagi kedua pihak,” tambahnya.
Merespons hal tersebut, Peter menyambut baik inisiatif Atdikbud Najib. Peter juga menyampaikan kebutuhan kampusnya terhadap Guru Bahasa Indonesia yang dapat memperkuat Program Studi Indonesia di Universitas Flinders. “Guru tersebut nantinya tidak hanya mengajar bahasa, tapi juga budaya Indonesia, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk mempelajari Indonesia dan bahasa Indonesia,” jelasnya.
Peter meyakini, kerja sama dengan Indonesia sangat penting untuk diperkuat. “Ini bukan sekedar soal rekrutmen mahasiswa, tapi bagaimana memberikan kontribusi yang lebih besar bagi hubungan kedua negara,” ucapnya.