Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Ilmuwan Ternama dari Rusia, dari Ahli Nuklir hingga Penemu Antibiotik Pertama

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Senin, 07 Maret 2022 |08:05 WIB
Sederet Ilmuwan Ternama dari Rusia, dari Ahli Nuklir hingga Penemu Antibiotik Pertama
Ilustrasi Bendera Rusia. (Foto: Freepik)
A
A
A

Zinaida Yermolyeva

Berkat jasa Zinaida Yermolyeva (1898-1974), Rusia berhasil mengembangkan antibiotik Rusia pertama, crustosin. Crustosin mempunyai kemiripan dengan antibiotik penisilin yang diciptakan Howard Florey. Pada 1944, ketika Florey membandingkan antara crustosin dan penisilin, ia menemukan bahwa crustosin bukan hanya tidak lebih buruk dari penisilin, namun juga lebih efektif. Karena sangat terkesan, Florey pun menjuluki Yermolyeva "Nyonya Penisilin".

Yermolyeva, yang merupakan salah satu pendiri mikrobiologi Rusia, mengabdikan hidupnya untuk memerangi penyakit. Pada 1922, ia hampir mengorbankan nyawanya saat meneliti cara tertular infeksi kolera yang ketika itu mewabah. Dengan sengaja ia meminum air yang mengandung vibrios koleroid. Namun, eksperimennya yang berani ini menuai hasil.

Standar modern klorinasi air pun dibuat. Pada 1939, ketika dikirim untuk bekerja di Afghanistan, Yermolyeva menemukan metode diagnosis cepat kolera dan obat yang efektif. Tidak hanya melawan kolera, tetapi temuannya itu juga mampu melawan demam tifoid dan difteri.

Andrei Sakharov

Membicarakan bom buatan Rusia, tidak bisa dilepaskan dari fisikawan nuklir Andrei Sakharov (1921-1989). Sakharov yang mewarisi kecintaan fisika dari sang ayah, termasuk dalam lingkaran elite ilmuwan negaranya. Proyek rahasia seperti pembuatan senjata nuklir menjadi bagian pekerjaannya. Sakharov kemudian dikenal sebagai tokoh kunci dalam pembuatan bom hidrogen. Bom yang diberi nama RDS-37 rancangan Sakharov merupakan bom hidrogen dua tahap pertama Uni Soviet.

Ketika akan digelar uji coba bom atom oleh Soviet pada 1961, Sakharov lantang menentang rencana itu. Namun, uji coba Tsar bomba tetap dilakukan. Bom tersebut memiliki kekuatan 50 megaton TNT dan menjadi bom terkuat yang pernah diledakkan di dunia. Sakharov pun dicap pembangkang. Ia beralih menjadi aktivis perdamaian dan hak asasi manusia. Pada 1975, Andrei Sakharov mendapat Penghargaan Nobel Perdamaian.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement