JAKARTA - Kenaikan kasus positif Covid-19 terus meningkat drastis setiap harinya,. Bahkan, 18 sekolah di berbagai tingkatan di Kota Depok harus ditutup atau lockdown karena banyaknya kasus positif.
(Baca juga: Covid-19 Melonjak di Malang, Universitas Brawijaya Siapkan Kuliah Tatap Muka 50 Persen)
Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% mungkin dengan menurunkan kapasitasnya menjadi 50%.
(Baca juga: Alasan Mengejutkan Bule Cantik Berbikini yang Hebohkan Bangsal Covid-19 Rumah Sakit di Sulut)
"Mungkin menurunkan (PTM) menjadi 50%, tidak perlu memaksakan untuk 100%. Perlu dievaluasi PTM 100% ini," kata Agustina saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI meninjau pelaksanaan PTM di Depok pada Jumat (28/1/2022) kemarin, dikutip Minggu (30/1/2022).
Dikatakan Agustina, pelaksanaan PTM 100% perlu dilihat pada tingkat penyebaran kasus Covid-19 di suatu wilayah. Pemerintah tidak perlu memaksakan agar PTM dilaksanakan secara 100 persen. Karena keselamatan para murid dan guru perlu menjadi prioritas.
"Jangan sampai harus mengorbankan keselamatan murid dan guru," tegas politisi PDI-Perjuangan itu.
Selain itu, kata Agustina, Komisi X DPR juga sudah mendengar penjelasan dari Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono bahwa sudah ada 18 sekolah yang melakukan lockdown karena adanya murid dan guru yang terpapar Covid-19, baik itu dari SD, SMP dan SMA.
Oleh karena itu, Agustina memastikan Komisi X DPRRI akan meminta adanya evaluasi pada Pelaksanaan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.