Agar praktik budikdamber berhasil, Yuli mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jenis, sumber dan kepadatan ikan
Tidak semua jenis ikan cocok untuk dibudidayakan dalam sistem budikdamber. Ini disebabkan, kapasitas ruang yang terbatas, ikan-ikan yang sesuai untuk dibudidayakan adalah jenis ikan yang tidak bersisik dan tidak memerlukan oksigen banyak dalam air, seperti: ikan lele, patin, dan gabus.
Ikan-ikan bersisik dan memiliki sirip-sirip tajam berpotensi melukai satu sama lain dalam wadah yang terbatas, sehingga tingkat kematiannya akan meningkat. Sementara penggunaan ikan-jenis catfish seperti lele lebih aman karena tubuhnya dilindungi lendir, sehingga memungkinkan digunakan dalam kepadatan yang tinggi.
Lendir akan melindungi tubuh ikan karena mengurangi gesekan satu sama lain sehingga ikan bebas dari luka akibat gesekan.
Selain jenis, kesehatan ikan yang digunakan juga merupakan syarat keberhasilan dalam budikdamber. Ikan yang sehat dapat dibeli di tempat yang terpercaya, seperti Balai Benih Ikan, dan memiliki ciri-ciri seperti warna cerah mengkilap, tidak terdapat bercak putih, gerakan lincah, dan bentuk tubuhnya sempurna.
Dalam satu ember volume 78 liter yang diisi air setinggi 50 cm atau sebanyak 60 liter air dapat diisi dengan benih ikan lele sebanyak 60 ekor.