JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat alat tes Covid-19 yang bernama RT-LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification). Hal tersebut merupakan inovasi dari Pusat Riset Kimia-BRIN.
RT-LAMP merupakan metode alternatif pengujian virus Covid-19 yang banyak menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai metode standard.
"RT-LAMP merupakan detektor Covid-19 tanpa alat PCR," terang Peneliti Kimia BRIN, Tjandrawati Mozef.
Baca juga: BRIN Dukung Unpam Tingkatkan Kualitas Pendidikan Mahasiswa
Diketahui, RT-LAMP bisa membaca virus Covid-19 pada sampel yang diambil dari hidung dengan cara di-swab kurang dari 1 jam.
"Ini sangat menguntungkan buat fasilitas kesehatan yang tidak memiliki alat PCR dan juga membutuhkan hasil tes yang akurasinya setara dengan RT-PCR," tambah Tjandrawati.
Baca juga: Viral! Lebah Mematikan Memakan Korban Jiwa di Indonesia, Ini Penjelasan BRIN
Meski setara dengan RT-PCR, alat tes buatan BRIN ini dihadirkan bukan untuk menggantikan RT-PCR. Sebab, sampai saat ini 'gold standar' pemeriksaan Covid-19 masih RT-PCR. Hadirnya inovasi ini, kata Tjandrawati, sebagai pelengkap alat skrining Covid-19 yang dimiliki Indonesia.
"Kami coba hadirkan alat tes Covid-19 lain yang lebih cepat, akurasinya sangat tinggi, dan dapat diakses tanpa alat PCR," katanya.
Selain itu, lanjutnya, harga kit RT-LAMP juga lebih murah. Dengan begitu, pihaknya berharap alat tes ini bisa memaksimalkan upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi.
"Dengan dipakainya RT-LAMP, diharapkan tidak ada lagi limitasi, sehingga daerah-daerah yang tidak memiliki alat PCR, lalu tidak bisa tes Covid-19, bisa melakukan testing dengan alat ini," tambah Tjandrawati.
RT-LAMP sendiri sudah memiliki Nomor Izin Edar Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yakni Kemenkes RI AKD 2030322XXXX. Nama merek alat tes Covid-19 BRIN ini adalah Qi-LAMP-O, dengan izin edar berlaku hingga Januari 2027.
(Awaludin)