Share

5 Kisah Santri yang Sukses, dari Penulis Novel hingga Guru Besar di Amerika

Tim Litbang MPI, MNC Portal · Kamis 23 Desember 2021 08:04 WIB
https: img.okezone.com content 2021 12 22 65 2521004 5-kisah-santri-yang-sukses-dari-penulis-novel-hingga-guru-besar-di-amerika-QKhAFtPU35.jpg Ilustrasi santri. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Kesuksesan bisa diraih dari berbagai latar belakang asal seseorang mau belajar dan berusaha. Latar belakang pendidikan, meskipun penting, bukanlah faktor utama yang menentukan peluang sukses seseorang.

Beberapa orang kerap memandang para santri lulusan pesantren dengan sebelah mata. Padahal, banyak tokoh penting yang merupakan santri dan lulus dari pesantren, seperti berikut ini.


Baca juga: Sukses Masuk Timnas U 15 Pelajar Indonesia, Ngatemin Dihadiahi Perjalanan Umrah Oleh Bupati


Baca juga:  Catat! Kurikulum SMA 2022 Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa

• Habiburrahman El Shirazy

Penulis novel romansa Islami kenamaan ini pernah menghabiskan masa mudanya sebagai santri di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak saat SMP. Setelahnya, ia mengambil gelar sarjana di Universitas Al Azhar Kairo, yang menjadi inspirasi bagi buku-buku yang telah ditulisnya, yakni Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih.

Buku-buku ini sukses mengambil hati masyarakat dan telah diangkat menjadi film yang juga menuai kesuksesan dalam penayangannya.

• Doni Eka Saputra

Salah satu santri yang sukses menjadi pebisnis adalah Doni Eka Saputra. Ia merupakan alumni dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo. Kini, ia sukses menjadi pengusaha makaroni.

Berawal dari modal Rp200 ribu yang dikeluarkannya saat pertama kali berjualan, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun ia telah berhasil menembus omzet sebesar Rp2 miliar hanya dari bisnis yang dilakoninya itu.

Follow Berita Okezone di Google News

• Ahmad Fuadi

Dunia sastra Indonesia juga memiliki Ahmad Fuadi, penulis terkenal lewat novelnya yang berjudul Negeri Lima Menara. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur. Pengalamannya selama mondok inilah yang menjadi fokus cerita pada bukunya.

Lewat buku ini pula, ia berhasil meraih penghargaan Social Impact Award dalam Education UK Alumni Awards di tahun 2016. Seusai menamatkan pendidikan di pesantren, ia melanjutkan pendidikannya ke Royal Holloway, University of London, Inggris, dengan beasiswa Chevening.

• Abdurrahman Mohammad Fachir (AM Fachir)

Wakil Menteri Luar Negeri ini adalah lulusan salah satu pesantren terkenal di Indonesia, yakni Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur. Ia juga pernah menuntut ilmu di Pesantren Wali Songo Ngabar. Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, ia melanjutkan studinya di Fakultas Sastra dan Bahasa Arab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain menjadi Wamenlu, ia pernah menjabat sebagai diplomat yang bertugas di KBRI Baghdad pada 1988-1992. Ia juga pernah menjadi perutusan tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York sebagai penanggung jawab satuan tugas Gerakan Non Blok periode 1995-1999.

• Yudian Wahyudi

Dari bidang pendidikan ada Yudian Wahyudi, seorang guru besar yang mengajar di Tufts University, Amerika Serikat. Ia merupakan dosen Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) pertama yang tercatat di Harvard Law School.

Masa remajanya dihabiskan dengan menuntut ilmu di Pondok Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak.

*dilansir dari berbagai sumber

Andin Danaryati/Litbang MPI

 

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini