SOLO – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mencatat prestasi di ajang nasional. Mereka adalah Adhie Massardi dan Annisa Fitri Kurniawati yang meraih gelar pada Marine Science Competition (Marsco) 2021.
(Baca juga: Sandiaga Uno Tekankan Sinergi dan Integrasi dalam UNS Innovation Festival)
Keduanya adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi angkatan 2019 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS Surakarta. Raihan prestasi sebagai juara 3 Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat nasional didapat dari hasil penelitian mereka terhadap alga merah sebagai kandidat obat antivirus.
Karya tulis ilmiah yang mereka usung berjudul “Eksplorasi Senyawa Bioaktif Rhodophyta Sebagai Inhibitor Spike Glikoprotein SARS-CoV-2 Secara In Silico untuk Kandidat Obat Antivirus”. Peningkatan kasus Covid-19 dan belum ditemukannya obat spesifik untuk virus ini menjadi masalah yang melatarbelakangi mereka menyusun KTI. Walaupun vaksin Covid-19 sudah tersedia di tengah-tengah masyarakat, orang-orang yang telah terinfeksi Covid-19 tidak dapat melakukan vaksinasi. Maka dari itu penemuan obat antivirus Sars-Cov-2 perlu dilakukan.
Adhie menjelaskan bahwa banyaknya kandungan senyawa bioaktif yang dimiliki Alga Merah menjadi daya tarik mereka dalam penelitian ini. Selain itu, kelimpahan alga merah di alam serta proses budidaya yang mudah menjadi potensi lain dari organisme yang memiliki nama lain Rhodopyta ini. Pelaksanaan penelitian mereka salah satunya dengan metode in silico. Metode ini dinilai sebagai yang paling cocok untuk situasi sekarang.
“Salah satu metode yang kami lakukan adalah metode in silico dimana penelitian dilakukan tanpa harus ke laboratorium. Metode ini sangat cocok untuk dilakukan untuk penelitian dimasa pandemi dimana akses lab masih terbatas,” ujar Adie, Minggu (19/12/2021).
Keberhasilan mereka pada kompetisi ini disambut dengan penuh rasa senang. Adhie dan Annisa mengaku sempat kaget bisa meraih juara mengingat ini adalah kompetisi KTI pertama mereka di tingkat nasional.
Mereka melalui setiap tahapan tersebut dengan usaha maksimal dengan tetap berdiskusi dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Pada tahap grand final tim perwakilan UNS bersaing dengan 9 tim dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Pertamina, Universitas Airlangga, hingga Institut Teknologi Bandung.
“Harapannya penelitian kami dapat ikut berkontribusi dalam penemuan dan pengembangan kandidat obat antivirus sars-cov-2 berbasis kearifan lokal,” harap Adhie.