JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menemukan kasus kekerdilan pada anak-anak (stunting) yang terdampak erupsi Gunung Semeru, setelah tim relawan melakukan pemeriksaan kesehatan di posko pengungsian.
"Tim Baznas melakukan pemeriksaan di posko kesehatan Baznas dan juga melakukan kunjungan langsung ke lokasi pengungsian. Tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi gizi balita yang berada di pengungsian," ujar Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Temuan kasus kekerdilan ini berdasarkan hasil penapisan gizi balita yang dilakukan Tim RSB di posko pengungsian Desa Jarit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca juga: Atasi Stunting, BKKBN Minta DPR Beri Dukungan Anggaran
Jumlah balita yang menjalani penapisan di lokasi erupsi, tercatat sebanyak 11 balita yang terdiri atas enam laki-laki dan lima perempuan. Hasil penapisan gizi menggunakan antropometri 2020 ditemukan empat balita mengalami kekerdilan dan seorang balita dengan berat badan kurang.
Saidah menjelaskan bahwa Baznas memiliki program pencegahan dan penanganan kekerdilan. Saat membantu korban erupsi Gunung Semeru, Baznas tak hanya fokus pada penanganan korban terdampak, namun termasuk memantau asupan gizi balita.
Baca juga: Jadi Trending Topic, 27,6% dari 5 Juta Bayi Lahir di Indonesia Stunting