Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bagikan KIP dan UKT, Menteri Nadiem Sowan ke PBNU

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Kamis, 04 November 2021 |12:36 WIB
Bagikan KIP dan UKT, Menteri Nadiem Sowan ke PBNU
Mendikbudristek Nadiem Makarim sambangi PBNU/ dok Kemendikbudristek
A
A
A

JAKARTA-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU di Jakarta. Kedatangan Nadiem untuk membahas program pendidikan tinggi melalui program Kampus Merdeka.

(Baca juga: Kunker di Medan, Menteri Nadiem Terkagum-kagum Lihat Sekolah Ini)

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nadiem memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi NU.

Selain itu, secara simbolis Mendikbudristek menyerahkan surat izin pendirian Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama kepada PBNU.

(Baca juga: Mahasiswi UNS Karisma Evi Optimistis Raih Emas di Peparnas Papua)

Dalam silaturahmi kali ini, Nadiem juga membahas tentang upaya memajukan pendidikan nasional dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), terutama di perguruan tinggi di bawah Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

Dikatakan Nadiem, bahwa tujuan program MBKM adalah membuat pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi mahasiswa dan dosen.

“Secara sederhana kita ingin lebih banyak mahasiswa ke luar dari kampus, lebih banyak dosen keluar kampus mencari ilmu dan pengalaman. Lebih banyak praktisi ke kampus untuk mengajar,” katanya Kamis (4/11/2021).

“Harusnya pembelajaran di kampus tidak hanya ceramah di depan kelas, dosen bisa membuat rekaman pembelajaran kemudian ketika masuk ke kelas mahasiswa perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah presentasi dan berdebat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan capaian program MBKM dapat diketahui dengan melihat delapan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu:

1. Lulusan mendapat pekerjaan yang layak

2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus

3. Dosen berkegiatan di luar kampus

4. Praktisi mengajar di dalam kampus

5. Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat

6. Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia

7. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif

8. Program studi berstandar internasional.

Mendikbudristek juga memuji peran Nahdlatul Ulama dalam pendidikan nasional. Ia juga berharap NU terus memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pendidikan nasional.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement