Kegiatan yang terdiri dari delapan dosen dan tenaga kependidikan serta 11 mahasiswa ini diketahui mengalami banyak kendala, seperti sulitnya koordinasi antara teknis dan lapangan karena penerapan PPKM beberapa waktu lalu. Meski begitu, Harus bersyukur sebab kegiatan ini akhirnya dapat berjalan dengan lancar.
Ke depan, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pascasarjana Teknik Mesin ITS ini menargetkan dapat menggagas mesin pemipil jagung sejenis dengan kapasitas yang lebih besar.
“Selain itu, saya berharap dapat menciptakan startup untuk membantu proses hilirisasi atau komersialisasi alat ke petani di seluruh wilayah Jawa Timur,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )