JAKARTA -Perkembangan zaman merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Begitu juga dengan perkembangan teknologi di abad digital, yang memungkinkan adanya persaingan baru antara manusia dengan robot-robot buatan.
(Baca juga: Kesaksian Mencengangkan Pak RT Usai Yosef Berniat Pergi Setelah Temukan Jasad Tuti dan Amalia)
Mendidik anak menjadi kreatif adalah kunci para orang tua dalam pola asuh yang sesuai dengan tuntutan zamannya. Dengan demikian, diharapkan anak-anak siap bersaing dengan kreatifitasnya.
Namun sayangnya, seringkali gadget menjadi pilihan alternatif para orang tua untuk memberikan hiburan di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas manusia, tidak terkecuali anak-anak.
Anak-anak yang mudah bosan dan menjadi sulit diatur, membuat para orangtua memberikan gadget sebagai kegiatan hiburan.
(Baca juga: Breaking News! Nakes Gerald Sokoy yang Disandera KKB Teroris Dibebaskan)
Namun, jika dilihat lebih jauh, pemberian gadget ini seperti dua arah mata angin, di mana satu sisi memberikan dampak positif dan di sisi lain tetap ada dampak negatifnya.
Jika gadget diberikan dalam waktu dan periode yang sesuai dengan usia, maka akan memberikan perkembangan yang positif bagi pertumbuhan anak. Anak bisa mengeksplor lebih jauh pengetahuan mereka.
Hal yang menyulitkan adalah saat anak sudah menjadi pecandu gadget, selain akan menimbulkan masalah kesehatan fisik, seperti badan bungkuk, penyakit pada mata, hingga kelelahan, gadget juga bisa menghambat pertumbuhan mental seorang anak.
Anak-anak yang sudah kecanduan bermain gadget akan terlihat dari perilakunya yang mudah mengamuk, menangis, dan lebih sensitif. Selanjutnya, anak menjadi susah fokus, kurang konsentrasi dan penurunan terhadap atensinya.
Selain permasalahan dalam penggunaan gadget, orang tua saat ini juga rentan menghadapi perkembangan zaman yang semakin canggih dan penuh dengan inovasi teknologi terbaru. Nantinya, orang tua memiliki peranan penting dalam persiapan anak menghadapi era digital.
Tidak dapat di pungkiri pandemi Covid-19 juga memengaruhi kualitas anak-anak, mulai dari pendidikan yang tidak memadai, perubahan pola asuh orang tua, hingga kecanduan akan gadget, sedangkan era digital terus berkembang.
Tantangan ini yang menuntut orangtua juga semakin inovatif dalam mendidik anak. Diperkirakan ke depannya, menjadi kreatif adalah kunci untuk menghadapi era digital ini. Sehingga, nantinya anak-anak dapat bersaing dengan sesama, bahkan teknologi terbaru seperti keterlibatan robot dalam hidup manusia.
Menjadi kreatif adalah hal yang bisa diasah dan dilatih
Saat pemaparan psikolog Yohana Theresia dalam Webinar Parenting “Soft Skill apa yang diperlukan di abad digital?”, ia memberikan beberapa cara untuk melatih kreativitas anak, antara lain : menghargai proses belajar, mempersiapkan ruang khusus bagi anak untuk eksplorasi dan bereksperimen, memberi kebebasan pada anak, menjadi contoh nyata “orang kreatif”, memberikan berbagai sudut pandang dengan memperkaya pengetahuan anak, suportif, hingga mengapresiasi anak.
Follow Berita Okezone di Google News