Stefanus Marcellindo menerangkan, hasil klasifikasi tersebut digunakan untuk menentukan durasi penyiraman dan durasi pengembunan pada tanaman sehingga kebutuhan air dan iklim mikro pada tanaman dapat terjaga.
“Selain itu, alat ini mampu menampilkan data kriteria tumbuh dan kondisi tanaman secara real time melalui smartphone dengan sistem IoT sehingga memudahkan petani untuk melakukan monitoring terhadap tanaman,” tambah Stefanus Marcellindo.
Atas temuan yang sangat inovatif tersebut, keempatnya yang ikut dalam ajang PKM Kemdikbudristek 2021 berhasil mendapat pendanaan sebesar Rp9,8 juta.
(Qur'anul Hidayat)