Diskriminasi
Rara mengakui, ada banyak hal yang dialami anak-anak kos saat menghadapi pandemi Covid-19. Akses informasi terkait layanan Covid-19 yang masih terbatas, pelayanan selter untuk isoman yang tidak memadai hingga diskriminasi.
"Saya berpikir, kondisi ini tidak akan terjadi jika pemerintah lebih tanggap. Jika fasilitas kesehatan memadai, jumlah nakes dan tempat-tempat penting untuk pasien Covid-19 itu mencukupi, maka tidak terjadi seperti yang dialami Aji," katanya.
Masalah selter bagi anak-anak kos, kata Rara, seharusnya disediakan di sentra-sentra indekos. Namun di wilayah Pogung dan sekitarnya, tidak ada layanan itu. Padahal di Sinduadi dan wilayah Sleman umumnya, banyak warga, pekerja dan keluarga yang indekos.
"Kalau isoman di kos, jelas tidak memungkinkan. Belum risiko diusir dari kos karena takut tertular. Mau ke selter, aksesnya terbatas. Jadi butuh literasi bagi anak-anak kos agar kasus Aji tidak terjadi lagi," ujarnya. (din)
(Rani Hardjanti)