Sampai di rumah sakit, beruntung, Aji langsung mendapatkan bed di depan bangsal. Ia juga langsung ditangani, dapat oksigen, makan dan minum. Sementara Rara mengurus administrasi pendaftaran di poli Covid.
"Saya melihat, jumlah perawat yang bertugas memang tidak sesuai dengan jumlah pasiennya. Saya bersyukur Aji ada di dalam ruangan dan langsung dapat penanganan," katanya.
Rara juga menghubungi beberapa teman dan keluarga Aji melalui pesan WhatsApp. Ia tak mau pergi dari poli Covid-19 sampai segala kondisi Aji jelas. Setelah beberapa waktu mendapat penanganan medis, kondisi Aji rupanya mulai membaik. Saturasinya mulai normal.
"Di ruangan poli Covid itu, pasien-pasien sebagian besar ada yang menunggui. Tidak semua memang, hanya sebagian saja. Sementara menurut pengamatan saya, jumlah nakes tidak sebanding dengan jumlah pasien," ceritanya.
Setelah bercakap banyak hal dengan Aji dan memenuhi kebutuhannya sementara di RS, menjelang siang Rara pun pamit untuk pulang ke kos. Sebelum ke kos, Rara menjalani swab karena mulai mengalami gejala Covid-19. Hasilnya, Rara pun dinyatakan positif.
Rara pun memutuskan masuk selter. Selain kondisi di kosnya tidak memadai untuk menjalani isoman, Rara khawatir Covid-19 menulari teman-teman kosnya. Di selter, Rara masih berkomunikasi dengan Aji via WhatsApp. Hari pertama, kondisi Aji aman, tidak ada kendala apa-apa.