SURAKARTA - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, mengangkat sebuah penelitian dengan judul Abon Jambu Mete Sebagai Pemanfaatan Sisa Jambu Mete Bernilai Ekonomis Untuk Petani.
Penelitian tersebut dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) UNS yakni Alfian Khamal Mustafa, Muhammad Aziz Nurdiyanto, Riyadhul Badi'ah, Suci Ayu Rohayati, dan Uswatun Hasanah. Penelitian bermula dari keprihatinan mereka mengenai jambu mete yang selalu menyisakan limbah yang mencemari lingkungan.
“Jambu mete selalu menyisakan limbah berupa buah semu jambu mete yang cukup banyak. Banyaknya jambu mete yang terbuang dan jatuh disekitaran pepohonan jambu mete menyebabkan pencemaran lingkungan,” ujar Alfian, Sabtu 19 Desember 2020.
Baca juga:Â Â Mahasiswa UNS Raih Juara 1 Kompetisi UMKM Nasional Berkat Usaha Kue Bronis LurÂ
Padahal, limbah jambu mete memiliki potensi pada industri makanan, namun kurang dimanfaatkan secara optimal karena rasanya yang sepat dan gatal. Buah semu jambu mete apabila diolah secara baik dan tepat dapat menghasilkan produk makanan seperti manisan, abon, sirup, dan masih banyak lagi.
Penelitian kali ini mempelajari proses pengolahan buah semu jambu mete yang tidak termanfaatkan menjadi abon. Pengolahan buah semu jambu mete ini juga sebagai upaya zero waste jambu mete dengan mengolahnya menjadi abon.
Baca juga:Â Â Wisuda Daring, Rektor UNS Harap Wisudawan Aktif Putus Mata Rantai Covid-19
Adapun, cara pembuatan jambu mete dibagi kedalam beberapa tahap yakni pengolahan jambu mete dan pengolahan abon.
Tahap pengolahan jambu mete dimulai dari mempersiapkan jambu mete lalu memotongnya menjadi beberapa potongan. Potongan jambu mete akan direndam menggunakan air yang ditambahkan garam dan metabisulfid selama 15 menit untuk meminimalisir rasa sepat yang ada pada jambu mete.
Tahap pengolahan abon dimulai dari sesudah jambu mete direndam dengan natrium metabisulfid dan garam yaitu menghancurkan tekstur jambu mete dengan cara menyuir daging jambu mete.
Follow Berita Okezone di Google News