BANDUNG - Mendapat pengakuan atas jurnal ilmiah, bukanlah perkara mudah. Perlu trik dan kecakapan agar jurnal tersebut bisa lolos.
Sementara publikasi jurnal ilmiah menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menunjukkan eksistensinya pada bidang penelitian.
Baca Juga: Limbah Nasi Ternyata Bisa Dibuat Formula Hand Sanitizer
Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Wahyudin Darmalaksana menyatakan, saat ini kampus telah bergeser dari kampus pengajaran ke kampus penelitian.
Sehingga, sejatinya akademisi telah terbiasa mengakses informasi dari himpunan bigdata. Tugas akademisi adalah mengelola informasi yang serba tidak beraturan menjadi pengetahuan sistematis.
Dia mengatakan, logika menjadi subjek utama yang harus dilakukan penguatan di lingkungan mahasiswa.
Baca Juga: Mendikbud Ingatkan Vokasi Harus Bisa Menjadi Solusi
Sementara mengelola informasi big data yang terserak menjadi pengetahuan sistematis dibutuhkan logika. Adapun hal teknisnya ialah keterampilan dalam penggunaan aplikasi references.