“Dalam kondisi banjir kita cepat terjangkit karena pergerakan kuman juga lewat air. Bisa juga karena perubahan cuaca. Tentu imun kita harus tetap diperhatikan dengan menjaga kebutuhan gizi. Memang susah dalam kondisi demikian. Jika pun asupan gizi kurang, kebutuhan air tidak boleh berkurang,” ujarnya.
Langkah ketiga yaitu dengan mengenal dan mengamati perubahan yang terjadi pada tubuh kita, antara lain seperti suhu, dan detak jantung. Jika ada yang aneh, segera periksalah ke dokter.
Seperti yang kita tahu, akhir-akhir ini terjadi banjir di beberapa wilayah Jabodetabek. Hal ini menyebabkan warga mengungsi. Total jumlah pengungsi yang terkena dampak banjir diperkirakan mencapai lebih dari 19 ribu jiwa. Salah satu dampak dari banjir adalah menjangkitnya sejumlah penyakit.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)