3. Indonesia Naik Enam Peringkat dari Posisi Sebelumnya
Sebanyak 72 negara, termasuk Indonesia, mengikuti Programme for International Student Assessment (PISA) untuk mengevaluasi sistem pendidikan dalam bidang matematika, sains, dan membaca. Penilaian yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) itu dilakukan setiap tiga tahun sekali kepada siswa berusia 15 tahun dari sekolah secara acak.
Berdasarkan hasil survei 2015 yang baru saja dirilis, Indonesia berhasil naik enam peringkat dari posisi sebelumnya yakni dua terbawah. Sayangnya, peningkatan capaian tersebut masih di bawah rata-rata negara-negara OECD.
"Hasil PISA menggembirakan dibandingkan sebelumnya. Kita termasuk empat terbaik dalam hal peningkatan di antara 72 negara yang ikut," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Totok Suprayitno.

4. Pentingnya Hasil PISA bagi Pendidikan di Tanah Air
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan laporan PISA sangat penting untuk Indonesia karena memberikan sebuah persprektif baru dan angle baru.
"Saya menyebutnya cara belajar. Kita tidak mungkin mengetahui apa yang harus kita perbaiki atau lanjutkan kalau kita tidak dapat perspektif dari luar. Di sinilah kunci kesuksesan belajar, yaitu untuk mendapatkan perspektif dari berbagai macam area bidang,” ungkap Nadiem seperti dikutip Okezone pada akun Instagram @kemdikbud.ri.
Pada hasil rilis PISA 2018, Mendikbud juga menambahkan pentingnya hasil PISA bukan hanya untuk mengukur sistem pendidikan Indonesia, tapi juga melihat aspek-aspek pendidikan Indonesia yang belum ditekuni
(Kurniasih Miftakhul Jannah)