JAKARTA – Lulus dari bangku pendidikan tidak selamanya bisa langsung diterima bekerja. Bekerja pun tidak akan langgeng jika tidak memiliki skill yang dibutuhkan perusahaan.
Menurut hasil penelitian, softskill memiliki pengaruh sebesar 85% dalam kesuksesan karier seseorang.
Direktur Human Capital PT Pembangkitan Jawa Bali (anak usaha PT PLN Persero) Services Dedi Budi Utomo, menjelaskan, kompetensi merupakan karakteristik yang dapat dipakai untuk memprediksi kinerja yang baik dari individu. Selain itu, ciri kompetensi dapat berupa sesuatu yang sering dilakukan seseorang.
Baca Juga: Tips Memperkenalkan Diri saat Wawancara Kerja
”Ke semuanya ditunjukkan dengan hasil pengerjaan yang sangat baik,” ungkapnya dalam Material Advantage (MA) Chapter menggelar Soft Skill Development Training di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dikutip Selasa (26/11/2019).
Tak tanggung-tanggung, Dedi sapaan akrabnya, memaparkan kompetensi yang dimaksud.
Pertama, yang harus dimiliki ialah dorongan berprestasi. Menurutnya, seorang fresh graduate harus memiliki kemauan untuk meningkatkan kinerjanya hingga melampaui standar.
“Jika seseorang cepat dalam melakukan sesuatu, maka kinerjanya di atas rata-rata,” tuturnya.
Â
Sebagai contoh, dalam menyelesaikan penugasan memiliki kemampuan lebih cepat daripada yang lain, seperti lulus kuliah lebih cepat daripada mahasiswa pada umumnya, dan lain sebagainya.
“Jadi jangan diremehkan, jika seseorang cepat dalam melakukan sesuatu, maka kinerjanya di atas rata-rata,” tuturnya.
Kedua, fresh graduate harus memiliki kemampuan berpikir analitis dan konseptual. Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan menggali masalah secara mendalam maupun menjelaskan permasalahan dengan baik.
Baca Juga: 5 Cara Mencari Kerja Tanpa Internet
”Sekaligus memberi ide dan solusi yang komprehensif dalam mengatasi suatu permasalahan,” ujarnya.
Ketiga dalam situasi krisis, fresh graduate juga dituntut untuk bertindak cepat dengan menggunakan berbagai inisiatif. Sebab nantinya, dalam dunia kerja akan ditemui banyak masalah yang membutuhkan inisiatif tinggi dalam pencegahan maupun pemecahannya.
“Kompetensi ini akan terindikasi ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah,” kata alumnus Teknik Industri ITS itu.
Follow Berita Okezone di Google News