JAKARTA - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memerkan Motor Berbahan Bakar Angin atau Motor Hydrogen. Mahakarya ini dipamerkan dalam sebuah festifal automotif di Gedung Sate, Bandung Jawa Barat 2019.
Kerja sepeda motor dengan sumber energi Hydrogen (H2) ini secara sederhana dapat dideskripsikan dengan mereaksikan gas hydrogen dengan oksigen dalam medium sel bahan bakar sehingga terbangkit arus listrik.
Baca Juga: Mahasiswa Keguruan, Wajib Update Pengetahuan dan Keterampilan
Arus listrik yang dihasilkan selanjutnya disimpan dalam batere atau bisa digunakan untuk memutarkan motor listrik dengan pengatur arus (controller).
Demikian ungkap dosen Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif (Prodi PTO) Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Sriyono, M.Pd.
Menurutnya, pemanfaatan Hydrogen (H2) sebagai sumber energi pada sepeda motor ini, selain karena jumlahnya melimpah, juga sangat efisien, tidak beracun, dan tidak menghasilkan emisi saat digunakan dalam sel bahan bakar (fuel cell).
Baca Juga: Pidato Viral Nadiem, Ketum Ikatan Guru Tunggu Implementasi
“Sepeda motor hydrogen ini, bisa digunakan untuk mengangkut dua penumpang (±150kg) dan mampu melaju pada kecepatan 70 km/jam di jalan mendatar. Konsumsi rata-rata hydrogen yang digunakan untuk menjalankan sepeda motor ini adalah ± 40km/m3. Komponen utama sepeda motor hydrogen ini, selain rangka dan body juga terdiri dari penggerak berupa motor listrik BLDC = 1.000 watt, Controller = 800 watt, Fuel Cell PEM/PEMFC = 500 watt, tabung hydrogen 1m3 (max pressure = 1.000 bar), dan sistem rem double disc,” ungkapnya seperti dikutip dari laman UPI, Selasa (26/12/2019).
Sepeda motor hydrogen ini merupakan hasil inovasi pertama di lingkungan Prodi PTO DPTM FPTK UPI, lanjutnya, didesain dan dikembangkan sebagai alternatif kendaraan masa depan pengganti kendaraan berbahan bakar fosil.