JAKARTA - Pelukis Flemish Jan van Eyck dengan bantuan saudaranya Hubert menyelesaikan mahakarya Adorasi Domba Mistik, yang kemudian dipajang di Katedral St. Bavo di Ghent, Belgia. Karya luar biasa itu berukuran sekitar 14,5 x 11,5 kaki (4,4 x 3,5 meter) dengan berat lebih dari dua ton.
Karya ini menampilkan 12 panel interior yang menggambarkan dengan sangat detail, warna yang cemerlang, serta berbagai tokoh dan peristiwa dalam Alkitab. Bahkan karya ini dianggap sebagai salah satu karya seni yang paling penting dalam sejarah.
 Baca Juga: Lukisan Love In The Bin yang Hampir Hancur Terjual dengan Harga Rp27 Miliar!
Altarpiece Ghent, seperti yang biasa dikenal, merupakan lukisan minyak besar pertama dan menandai transisi dari Abad Pertengahan ke seni Renaisans. Sayangnya, menurut sejarawan, hal itu juga memiliki perbedaan yang disayangkan karena menjadi karya seni yang paling sering dicuri. Hingga saat ini telah dilaporkan mencapai tujuh kali.
Melansir Britannica, Jakarta, Kamis (17/10/2019), pencurian dimulai dari kaum Calvinis yang mencuri dan membakarnya pada 1566 selama gelombang ikonoklasma. Untungnya, penjaga menggagalkan rencana dengan menyembunyikan pekerjaan. Selanjutnya, pada tahun 1794 pasukan invasi Napoleon mencuri empat panel, yang akhirnya dipajang di Louvre.
 Baca Juga: Sempat Menghilang, Lukisan Yesus Karya Leonardo da Vinci Berhasil Dilelang hingga Rp6 Triliun
Setelah Napoleon dikalahkan di Pertempuran Waterloo (1815), Louis XVIII dikembalikan ke tahta. Lalu, sebagai ucapan terima kasih kepada Ghent, yang sebelumnya melindunginya, dia mengembalikan potongan-potongan yang dicuri tersebut.
Â