"Itu proses alami, sama sekali kita tidak melakukan pemisahan rektor UNS, harus rektor UNS. Tidak-tidak. Di sini semua citivitas akademi UNS dan siapapun bisa menjabat di UNS," ujarnya.
Ravik menambahkan, UNS bisa seperti sekarang itu juga karena adannya keterlibatan alumni lain di UNS. Tanpa bantuan dari alumni universitas lain dan hanya mengandalkan alumni dari UNS saja, ungkap Ravik, UNS tidak bisa seperti saat ini.
"Kita banyak dibantu dari Gajah Mada, UMY dan universitas yang lain. Makannya UNS bisa menjadi besar. Kalau kita lihat sekarang di UNS itu seluruh dosennya, fifty fifty. Kalau dari UNS semua itu tidak bagus. Rektor UNS harus alumni UNS, itu malah jadi eklusif dan itu tidak bagus," pungkasnya.
(Rani Hardjanti)